Tautan-tautan Akses

PM Malaysia Badawi Puji Keputusan Rusia dan Cina Veto Rancangan DK PBB Soal Birma


Perdana menteri Malaysia Datuk Sri Abdullah Ahmad Badawi memuji keputusan Rusia dan Cina memveto rancangan resolusi Dewan Keamanan PBB yang isinya mengritik Birma. Kantor berita Malaysia BERNAMA mengutip Perdana Menteri Badawi yang mengatakan veto tersebut terkait dengan masalah prinsip. Dia mengatakan Dewan Keamanan bukanlah tempat yang tepat untuk membicarakan Birma sebab Birma bukan merupakan ancaman keamanan atau menimbulkan dampak keamanan kawasan.

Abdullah mengatakan demikian di Filipina, di mana Perhimpunan Negara-negara Asia Tenggara – ASEAN – mengadakan KTT. Dia mengatakan, para pemimpin ASEAN sepakat bahwa pemerintah Birma perlu melanjutkan usaha untuk menegakkan demokrasi. Amerika menyatakan pihaknya sangat kecewa Dewan Keamanan PBB dalam sidangnya hari Jum’at tidak menyetujui rancangan resolusi mengenai Birma itu.

Sementara itu, Cina telah menandatangani kesepakatan ekonomi dengan negara-negara Asia Tenggara yang akan membuka akses pasar di sektor-sektor jasa penting. Kesepakatan itu memberi akses lebih besar dan tingkat investasi lebih tinggi di sektor real estate regional, konstruksi, energi dan jasa yang berkait dengan komputer. Cina dan para pemimpin Asean menandatangani kesepakatan itu para pertemuan di kota Filipina tengah, Cebu hari ini, Minggu.

Cina sudah lama tertarik untuk memperoleh akses lebih besar ke perekonomian regional. Tahun 2002, Beijing menyusun rencana dengan Asean untuk menciptakan kawasan perdagangan bebas dengan potensi menggerakkan aktivitas perekonomian senilai dua trilyun dollar. Para pemimpin 10 negara Asean juga akan bertemu hari ini, dengan para pemimpin mitra-mitra utama mereka lainnya, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, Presiden Korea Selatan Roh Moo-hyun dan Perdana Menteri India Manmohan Singh.

XS
SM
MD
LG