Polisi Irak mengatakan, kawanan bersenjata telah menewaskan 21 orang dalam serangan terhadap dua rumah warga Syi’ah di timur laut Baghdad. Serangan di Provinsi Diyala itu menambah keprihatinan mengenai serangan balasan lagi antara kelompok Arab Syi’ah dan Arab Sunni.
Utusan PBB ke Irak, Ashraf Qasi memperingatkan, bahwa pertempuran itu dapat mengarah pada Perang Saudara, dan ia meminta diadakannya pembicaraan antara kelompok-kelompok etnis di Irak dan negara-negara tetangganya. Di Baghdad, para pejabat mengatakan, mereka akan mencabut larangan keluar rumah hari Senin, yang diberlakukan setelah terjadi pemboman yang menewaskan 200 orang di daerah Syi’ah kota Sadr hari Kamis.
Kelompok milisi Syi’ah telah menewaskan 30 orang dalam yang tampaknya sebagai serangan balasan. Juga hari Sabtu, militer Amerika mengatakan, ledakan bom mobil bunuh diri menewaskan tiga orang penduduk sipil Irak dan seorang tentara Amerika di sebuah pos pemeriksaan militer dekat Fallujah. Sembilan orang penduduk sipil lain dan seorang tentara luka-luka. Korban yang tewas termasuk dua anak-anak.