Tautan-tautan Akses

Pasukan Irak Siaga Penuh Menjelang Penjatuhan Vonis Bagi Saddam Hussein


Angkatan Bersenjata Irak telah diperintahkan agar berada dalam siaga tinggi menjelang vonis yang diperkirakan akan dijatuhkan hari Minggu dalam peradilan presiden terguling Saddam Hussein atas tuduhan kejahatan terhadap kemanusiaan. Para pejabat Irak membatalkan semua cuti militer hari Jumat untuk mencegah terjadinya kekerasan sebelum atau sesudah keluarnya putusan pengadilan itu.

Ada kemungkinan Saddam akan dijatuhi hukuman mati pada saat putusan itu diumumkan. Saddam dan 7 terdakwa lainnya dituduh memerintahkan pembunuhan hampir 150 warga Syi’ah dari desa Dujail setelah upaya pembunuhan yang gagal terhadap Saddam tahun 1982.

Di Irak hari ini, militer Amerika mengatakan pasukan koalisi telah menahan 3 pemberontak yang dicurigai menculik dan membunuh warga Irak. Militer Amerika mengatakan tentara menggerebek sebuah daerah di Kota Sadr, Baghdad, pagi ini untuk menahan pemimpin kelompok itu.

Sementara, Perserikatan Bangsa Bangsa menyatakan keprihatinan serius atas kekerasan yang berlanjut di Irak, dan apa yang disebut badan dunia itu eksodus “diam atau tak kelihatan” ratusan ribu orang Irak untuk menghindari konflik. Jurubicara utama badan pengungsi PBB, Ron Redmond mengatakan Jumat kemarin di Jenewa bahwa krisis kemanusiaan itu lebih besar dari perkiraan, dan bahwa badan PBB itu sangat kekurangan dana untuk menanggulangi situasi tersebut. Katanya, badan dunia itu semula berharap keadaan akan menjadi stabil setelah Saddam Hussein digulingkan.

Redmond juga mengatakan besarnya kebutuhan, kekerasan yang terus berlanjut, dan sulitnya mencapai orang-orang yang terlantar membuat hampir tidak mungkin bagi badan-badan kemanusiaan untuk memberikan pertolongan. Badan pengungsi PBB itu memperkirakan 425 ribu warga Irak telah mengungsi ke bagian-bagian lain Irak tahun ini, dan ratusan ribu lainnya lari ke negara-negara tetangga.

XS
SM
MD
LG