Pihak militer Pakistan mengatakan, helikopter mereka yang di persenjatai, telah menghancurkan sebuah fasilitas yang dicurigai menjadi tempat pelatihan teroris, didekat perbatasan dengan Afghanistan, dan menewaskan 80 militan. Jurubicara utama militer, Shaukat Sultan, mengatakan pada hari Senin, serangan dini hari di wilayah suku Bajaur men sasarkan sebuah madrasah dimana militan di beri pelatihan.
Pejabat keamanan mengatakan, seorang komandan militan yang punya kaitan dengan Al Qaida, tewas dalam serangan itu. Madrasah itu di curigai memberikan perlindungan kepada anggota Al Qaida. Jurubicara militer itu membantah bahwa serangan udara militer Pakistan telah menewaskan perempuan dan anak-anak yang tidak bersalah. Pengunjuk rasa di desa Khar, didekat nya, menuduh Amerika berada di belakang serangan itu, dan mereka berseru: “Bunuh Bush” dan Bunuh Musharraf”.
Sementara, Pangeran Charles dari Inggris telah membatalkan kunjungan ke Peshawar di Pakistan Barat Laut. Keputusan ini diambil berdasarkan saran dari Pemerintah Pakistan dan bersamaan waktunya dengan serangan tentara Pakistan terhadap sebuah madrasah di perbatasan dengan Afghanistan, yang menewaskan 80 orang yang dicurigai sebagai militan yang sedang mengalami pelatihan.
Sebelumnya, Pangeran Charles memuji usaha Pakistan memerangi terorisme dalam pertemuannya dengan Presiden Pakistan Pervez Musharraf dan Perdana Menteri Shaukat Aziz. Charles dan istrinya, Camilla, tiba di Islamabad Minggu sore untuk kunjungan satu minggu. Ini merupakan kunjungan pertama ke Pakistan oleh penerus mahkota kerajaan Inggris. Pasangan kerajaan ini akan melakukan perjalanan ke Lahore di Pakistan Timur guna menghadiri sebuah konperensi mengenai perdamaian antar agama. Charles dan Camilla juga merencanakan untuk meninjau wilayah yang hancur karena gempa tahun lalu.