Tautan-tautan Akses

Militer Israel Pertimbangkan Serangan Darat Lebih Luas di Jalur Gaza


Panglima angkatan darat Israel mengatakan, militer Israel sedang mempertimbangkan ofensif darat yang lebih luas di Jalur Gaza untuk menghentikan kaum militan Palestina menembakkan roket ke Israel. Jenderal Dan Halutz mengatakan kepada Radio Israel hari ini bahwa sedang dibahas kemungkinan apa yang dia sebut “ofensif darat yang lebih jauh dan lebih berkelanjutan” di Gaza. Dia mengatakan itu beberapa jam setelah pasukan Israel menewaskan seorang anggota militan Palestina dan melukai paling kurang tiga lainnya dalam serangan udara di kota Rafah, Gaza selatan.

Menurut para pejabat militer, serangan udara Sabtu malam itu diarahkan ke sebuah kendaraan yang mengangkut kaum militan yang terlibat dalam serangan atas Israel. Israel telah melancarkan ofensif di Gaza sejak orang-orang bersenjata Palestina menangkap seorang tentara Israel dalam serangan lintas-batas bulan Juni. Ofensif itu dimaksudkan untuk menemukan tentara itu dan menghentikan serangan roket kaum militan ke wilayah Israel.

Sementara dari Libanon selatan, Israel mengatakan pihaknya telah menarik tentara terakhirnya, mematuhi resolusi PBB yang mengakhiri perang negara Yahudi itu dengan Hizbullah. Para pejabat Israel mengatakan satuan-satuan terakhir militer telah kembali ke Israel hari Minggu ini. Hari Sabtu menteri pertahanan Israel Amir Peretz menyetujui beberapa ratus anggota pasukan Israel yang masih berada di Libanon keluar dari sana sebelum awal hari besar Yahudi Yom Kippur Minggu malam.

Israel mengirim sepuluh ribu tentara ke dalam wilayah Lebanon selatan sebelum perjanjian yang mengakhiri perang selama satu bulan dengan gerilyawan Hizbullah mulai berlaku tanggal 14 Agustus. Israel tadinya enggan menarik bagian terakhir pasukannya karena adanya perbedaan pendapat mengenai penempatan pasukan Libanon dan pasukan PBB di Libanon selatan. Resolusi PBB itu menetapkan Israel harus menarik diri sepenuhnya dari Libanon.

XS
SM
MD
LG