Uni Eropa telah berseru kepada pemerintah Sri Lanka dan pemberontak Harimau Tamil segera menghentikan kekerasan, yang kata Uni Eropa, mengancam proses perdamaian. Dalam pernyataan hari Kamis Uni Eropa menyatakan kekerasan tidak akan menyelesaikan pertikaian etnis di negara pulau tersebut.
Sebelumnya, asisten menteri luar negeri Amerika untuk masalah Asia Tengan dan Selatan Steven Mann juga menghimbau segera ditegakkan gencatan senjata. Himbauan ini diucapkannya dalam pertemuan dengan Presiden Sri Lanka Mahinda Rajapakse.
Mann menambahkan, Amerika sangat khawatir mengenai kekerasan yang terjadi dan kekerasan yang berkelanjutan, katanya, tidak akan menguntungkan pihak manapun.
Petugas bantuan di Sri Lanka mengatakan pertempuran akhir-akhir ini di bagian utara dan timur negeri itu telah menimbulkan 100 ribu pengungsi. Pertempuran itu tergolong yang terberat sejak pemerintah dan pemberontak menandatangani perjanjian gencatan senjata tahun 2002.