Presiden Palestina Mahmoud Abbas dan wakil-wakil faksi-faksi Palestina telah sepakat untuk mengadakan pembicaraan yang ditujukan untuk menjembatani perbedaan pendapat mengenai pengakuan terhadap Israel. Persetujuan itu dicapai hari Ahad pada pertemuan di kantor Presiden Abbas di kota Ramallah di Tepi Barat. Seorang penasihat Presiden Abbas mengatakan kepada Associated Press para delegasi akan mengadakan serangkaian pertemuan dimulai hari Senin ini.
Presiden Abbas mengancam akan mengadakan referendum nasional untuk memutuskan mengenai perdamaian melalui perundingan dengan Israel. Pekan lalu, ia mengatakan jika Hamas tidak menerima pemecahan dua negara dalam waktu 10 hari, ia akan menyerukan pemungutan suara untuk meneruskan atau mencabut kepercayaan rakyat terhadap pemerintahan Palestina pimpinan Hamas. Hamas mengatakan tidak bermaksud mengubah piagamnya yang menyerukan penghancuran Israel.
Sementara itu, pesawat-pesawat tempur Israel membom kelompok Palestina dukungan Suriah dan militan Lebanon di Lebanon dalam, yang dikatakan sebagai, pembalasan terhadap roket-roket yang ditembakkan ke dalam wilayah Israel utara. Pesawat-pesawat Israel itu hari ini menyerang tempat-tempat dekat Beirut, di Lembah Bekaa dan sepanjang perbatasan Lebanon, menewaskan seorang anggota Hizbullah dan seorang militan Palestina. Serangan dari Lebanon mencederai dua tentara Israel.
Pasukan perdamaian PBB mengatakan mereka telah dapat mengadakan gencatan senjata. PM Israel Ehud Olmert memperingatkan negaranya akan melancarkan tanggapan yang keras terhadap setiap serangan kaum militan yang berpangkalan di Lebanon. Israel juga mengatakan, akan membawa masalah ini ke Dewan Keamanan PBB.