Iran menuduh Amerika Serikat melancarkan perang urat-syaraf, menyusul berita-berita yang mengatakan pemerintahan Bush sedang mempelajari pilihan serangan milter untuk memaksa Teheran meninggalkan program nuklirnya. Jurubicara Departemen LN Iran Hamid Reza Asefi mengatakan rencana apa pun yang dirancang Amerika berasal dari –mengutip kata-katanya—“kemarahan dan ke-tidak-berdaya-an”-nya.
Suratkabar Washington Post mengutip para pejabat pertahanan Amerika, baik yang masih aktif maupun yang tidak, yang mengatakan sebuah kajian Pentagon tentang pilihan militer adalah bagian diplomasi pemaksaan untuk memaksa Iran mengakhiri program bahan bakar nuklirnya. Laporan itu juga mengatakan belum ada tanda-tanda Amerika kemungkinan akan melakukan serangan itu dalam waktu dekat ini. Dalam laporan terpisah yang tidak menyebutkan sumber, majalah The New Yorker mengatakan pemerintahan Bush telah meningkatkan kegiatan rahasianya di dalam negeri Iran, disamping merencanakan untuk kemungkinan serangan udara. Para pejabat Amerika mengatakan pemerintah sedang bekerja untuk mencari penyelesaian diplomatik mengenai masalah nuklir itu, meskipun semua pilihan tetap terbuka.
Sementara itu, Kepala Badan Nuklir PBB akan mengunjungi Iran pekan ini, ditengah dilakukannya pemeriksaan oleh badan itu terhadap pabrik-pabrik nuklir negara itu. Pejabat Iran, Hamid Reza Asefi mengatakan Mohammad ElBaradei akan tiba di Iran selambat-lambatnya akhir pekan untuk mengadakan pembicaraan mengenai kerjasama Iran dengan Badan Tenaga Atom Internasional, IAEA. Sejak tiba di Iran hari Jumat, para inspektur IAEA telah mengunjungi fasilitas konversi uranium Teheran di Isfahan. Kunjungan ke fasilitas pengayaan uranium di Natanz juga dalam agenda. Badan PBB itu diperkirakan akan memberikan laporan kepada DK PBB pada akhir bulan ini mengenai penaatan nuklir Iran. Akhir bulan lalu, DK memerintahkan Teheran untuk menghentikan pengayaan uraniumnya.