Tautan-tautan Akses

AS Kutuk Birma Karena Pemukulan Mantan Tapol Hingga Tewas


Amerika mengutuk pihak berwenang Birma atas pemukulan sampai mati seorang bekas tahanan politik dengan mengatakan pembunuhan ini menyorot apa yang disebutnya “kebrutalan dan tindakan penindasan” pemerintah Rangoon. Jurubicara Departemen Luar Negeri Amerika menyebut pemukulan terhadap Thet Naing Oo “perbuatan tanpa hati-nurani” dan mengatakan ini merupakan yang terbaru dalam serangkaian peningkatan aksi-aksi kekerasan yang mentargetkan para anggota oposisi politik.

Ia mengatakan para pelaku seharusnya memikul tanggung jawabnya. Pemadam kebakaran dan beberapa pejabat kotapradja memukul lelaki berusia 40 tahun itu hari Jumat ketika ia didapati buang air kecil di tempat umum. Komisi HAM Asia menyebut pemukulan itu “pemukulan mematikan” dan mengatakan kejadian itu menunjukkan bahwa pemerintah Birma gagal dalam tujuan yang dinyatakannya untuk menciptakan masyarakat yang berdisiplin.

Sementara itu, Direktur Organisasi PBB untuk Pendidikan, Ilmiah dan Budaya atau UNESCO mengulangi imbauan agar Birma membebaskan wartawan U Win Tin yang dipenjarakan sejak tahun 1989. Koichiro Matsuura mengatakan U Win Tin kini dalam keadaan sakit-sakitan dan mendesak pemerintah Birma untuk menunjukkan rasa kasihan dan membebaskannya. UNESCO menganugerahi wartawan itu Hadiah Cano bagi Kebebasan Pers Dunia tahun 2001.

Awal bulan ini, utusan khusus PBB untuk Birma juga mengimbau pembebasan U Win Tin tanpa syarat, dengan mengatakan penahanannya sangat mempengaruhi kesehatannya. U Win Tin bulan ini merayakan ulang tahun ke-75. Ia ditangkap tahun 1989 dan kini menjalani hukuman penjara 20 tahun karena menulis propaganda anti-pemerintah.

XS
SM
MD
LG