Presiden Irak Jalal Talabani mengatakan, teroris berusaha meletupkan perang sipil, dan mengambil keuntungan dari kemacetan politik dalam rangka pembentukan pemerintahan yang baru. Talabani berbicara pada hari Senin, setelah terjadi serentetan pemboman yang menewaskan paling sedikit 46 orang dan melukai 200 lainnya di wilayah pemukiman Shiah di Baghdad.
Ia mendesak partai-partai politik untuk mempercepat usaha pembentukan pemerintah koalisi. Beberapa jam sebelumnya, ulama Shiah, Moqtada Al Sadr menyerukan ketenangan dan mengatakan, ia tidak akan memerintahkan milisi nya membalas militan Sunni yang dicurigai melakukan pemboman pada hari Minggu. Katanya, pembalasan akan menjerumuskan Irak kedalam perang sipil.
Serangan ini meningkatkan kecemasan pembalasan oleh Shiah, hanya beberapa minggu setelah pemboman mesjid suci Shiah meletupkan kekerasan ber hari-hari antara warga Shiah dan Suni.