Polisi anti huru-hara di Ibukota Nepal Kathmandu bentrok dengan ribuan pengunjuk rasa yang berdemonstrasi menentang pengambil-alihan kekuasaan oleh Raja Gyanendra bulan Februari lalu.
Polisi kemudian menahan ratusan orang. Para saksi mata mengatakan polisi menembakkan gas air mata dan menggunakan pentungan bambu untuk membubarkan kelompok-kelompok kecil yang muncul dari jalan-jalan kecil, meneriakkan ucapan-ucapan pro demokrasi.
Banyak demonstran melempari polisi dengan batu dan bata . Unjuk rasa Hari Sabtu itu berlangsung sehari setelah pemerintah kerajaan itu memberlakukan larangan keluar rumah untuk mencegah demonstrasi massal menentang Raja Gyanendra.
Pemerintah menyatakan melarang rapat-rapat umum untuk mencegah pemberontak Maois menghasut dilakukannya tindak kekerasan. Tetapi pemberontak yang telah membentuk aliansi longgar dengan partai-partai politik utama untuk menegakkan demokrasi mengatakan, mereka tidak akan menggangu demonstrasi itu.
Hari Jum’at Pejabat Tinggi Departemen Luar Negeri Amerika Nicholas Burns mengutuk penindakan keras yang dilakukan Raja terhadap para demonstran.