Para pejabat Mesir mengatakan sekurang-kurangnya 10 orang migran Sudan tewas dalam bentrokan dengan polisi yang berusaha menghentikan aksi protes berbulan-bulan oleh para pengungsi Sudan.
Kekerasan itu mulai terjadi Jumat pagi tadi ketika polisi anti huru-hara dengan pentungan, dan semprotan air menyerbu masuk ke lapangan kecil di daerah perumahan mewah di Kairo. Para saksi mengatakan, polisi memukuli demonstran ketika polisi memuat pemprotes ke dalam bus-bus dan membawa mereka pergi.
Kementerian Dalam Negeri Mesir mengatakan para pemimpin migran memilih untuk mengambil jalan kekerasan meskipun pihak pemerintah telah berusaha menyelesaikan masalah itu secara damai. Kementerian mengatakan, demonstran yang berdesak-desakan itu mengakibatkan 10 korban jiwa, namun reporter di tempat kejadian mengatakan tidak melihat terjadinya desak-desakan.
Para pengungsi Sudan itu menuntut agar Badan urusan Pengungsi PBB meninjau-ulang kasus-kasus pencari suaka yang permohonan mereka sudah ditolak oleh badan tersebut, dan memulai lagi penempatan para pengungsi di negara-negara ketiga, terutama di Amerika Serikat, Kanada dan Australia.
Komisaris Tinggi PBB Urusan Pengungsi telah menawarkan untuk memberikan bantuan lebih banyak kepada para pengungsi tetapi menolak untuk memindahkan mereka ke negara ketiga.