Militer Amerika telah mengumumkan kematian seorang prajurit Amerika di Irak, dengan demikian jumlah personil militer Amerika yang tewas dalam pertempuran di sana menjadi 2000 sejak invasi pimpinan Amerika Maret 2003.
Para pejabat hari Selasa mengatakan prajurit itu tadinya luka-luka akibat bahan peledak rakitan Senin lalu di kota Samarra dan meninggal akibat luka yang dideritanya hari Sabtu.
Berita itu diperoleh sementara pemberontak menewaskan setidaknya 17 orang lagi di Baghdad dan Sulaimaniyah di Irak barat. Juga, al-Qaida di Irak, dalam statemen-nya di Internet yang belum bisa diverifikasi, menyatakan bertanggung jawab atas tiga pemboman hari Senin yang menewaskan 17 orang dekat salah satu hotel di Baghdad.
Di fron politik, Komisi Pemilu Irak hari Selasa mengumumkan bahwa rancangan konstitusi negara itu disetujui dengan 78 persen suara dalam referendum 10 hari lalu. Para pengamat PBB mengatakan hasil referendum itu memang akurat dan mematuhi standard internasional.