Ketua parlemen Irak menyatakan, kaum muslim Shiah dan golongan Kurdi telah menyepakati rencana konstitusi yang sudah direvisi, setelah mempertimbangkan keprihatinan umat Sunni, dan sekarang sedang menunggu tanggapan dari para pemimpin umat muslim Sunni di negara itu.
Ketua parlemen Hajim al-Hassani Sabtu ini mengatakan, usul terakhir yang sudah dilakukan amandemen telah disampaikan kepada umat Sunni untuk dipelajari, dan sekarang siap diajukan kepada parlemen pada hari Minggu untuk memperoleh persetujuan. Para pemimpin Sunni tidak menunjukkan indikasi bahwa mereka akan menyetujui piagam itu yang menyerukan rencana bagi pembentukan federalisme, yang akan memungkinkan bagian-bagian Irak untuk memerintah sendiri-sendiri. Namun golongan Sunni menuntut dibentuknya pemerintah pusat yang kuat bukan otonomi serupa itu.
Presiden Bush baru-baru ini berbicara lewat telepon dengan pemimpin Shiah – Abdul Aziz Hakim, dan mendesaknya agar bersikap fleksibel atas tuntutan golongan Sunni. Kalau rencana konstitusi terakhir sudah disepakati, rakyat Irak akan diminta untuk menyetujuinya dalam referendum nasional, yang saat ini direncanakan akan diadakan 15 Oktober mendatang.