Amerika mendesak pemerintah Sudan agar meningkatkan usaha mengatasi kekerasan yang merebak di Khartoum, setelah tewasnya bekas pemimpin pemberontak, Wakil Presiden John Garang.
Dalam pernyataan hari ini, jurubicara Departemen Luar Negeri Thomas Casey mengatakan, Amerika sangat cemas mengenai kerusuhan di Khartoum yang telah berlangsung tiga hari, dan mendesak agar pemerintah Sudan berbuat lebih banyak, tidak sekedar mengerahkan pasukan tambahan.
Bentrokan baru antara pemberontak Selatan, yang berpendapat bahwa kematian John Garang bukan akibat kecelakaan, dan warga Muslim di Utara, berkobar hari Rabu di Khartoum, sementara polisi melarang mobil-mobil masuk ke pusat kota.
Komite Palang Merah Internasional mengatakan, 84 orang tewas di Khartoum sejak kekerasan mulai berkobar hari Senin. Bentrokan kabarnya juga terjadi di kota Juba di selatan. Menurut para saksi mata, 18 orang tewas.