Tekanan terhadap Presiden Filipina Gloria Arroyo semakin besar agar dia meletakkan jabatan karena tuduhan terjadinya kecurangan dalam pemilu presiden yang lalu. Konferensi para uskup Katolik yang berpengaruh di Filipina berlangsung Sabtu ini untuk memutuskan apakah akan minta Arroyo supaya meletakkan jabatan.
Jumat kemarin, mantan Presiden Fidel Ramos dan Corazon Aquino mendesak Arroyo agar mengundurkan diri, dan seorang bekas sekutu penting politiknya, Partai Liberal, juga menyerukan serupa.
Arroyo menjawab dalam pidato radio Jumat kemarin, dia bermaksud akan tetap berkuasa, dan menyatakan akan membentuk kabinet baru pekan depan, untuk menggantikan para menteri yang telah dia minta supaya mengundurkan diri. 8 Menteri kabinet yang mengundurkan diri Jumat kemarin menyatakan agar presiden juga harus meletakkan jabatan.