Pemerintahan Bush menyatakan, masa depan politik luar negeri AS mengenai Timur Tengah akan berfokus pada reformasi politik dan ekonomi. Berbicara pada Forum Ekonomi Dunia di Yordania Jumat kemarin, Deputi Menteri LN AS Robert Zoellick mengatakan, pendekatan itu akan memadukan dukungan ekonomi dan tekanan diplomatik bagi negara-negara agar mewujudkan reformasi demokratik.
Kata Zoellick kebijaksanaan itu yang mendukung reformasi di berbagai negara akan melawan terorisme, memajukan usaha perdamaian regional dan memperkuat keamanan. Zoellick berbicara sementara berlangsung kerusuhan di Irak, di mana paa pejabat menuduh pemberontak berusaha menimbulkan konflik antar golongan secara besar-besaran. Kata Zoellick, Washington menginginkan agar umat muslim secara tegas menentang serangan pemberontak, terutama serangan terhadap penduduk sipil.
Sementara itu, ibu negara AS Laura Bush telah menyerukan diwujudkannya hak yang lebih besar bagi perempuan di Timur Tengah. Dalam pidatonya di muka Forum Ekonomi Sedunia di Yordania Sabtu ini Laura Bush mengatakan kebebasan bagi perempuan berarti tidak saja penghapusan penindasan tetapi juga hak untuk berbicara, memberikan suara dan menunaikan ibadah keagamaan. Nyonya Bush mengemukakan bahwa telah dicapai kemajuan sangat besar bagi wanita di Timur Tengah, terutama sejak jatuhnya rezim Taleban di Afganistan.
Kunjungan Laura Bush ke Yordania itu memulai lawatan 4 hari ke Timur Tengah. Menurut rencana dia akan mengadakan pembicaraan Sabtu ini dengan Raja Yordania Abdullah, Dia juga berencana akan melawat ke Israel, wilayah Palestina dan Mesir sebelum kembali ke Washington, Selasa.