Singapura dan Malaysia telah menandatangani sebuah persetujuan untuk menyelesaikan perselisihan atas sebuah pengakuan terhadap tanah. Persetujuan yang ditandatangani hari ini menyangkut dibuatnya tanah buatan oleh Singapura untuk memperluas wilayahnya di selat Johor, sebuah jembatan yang menghubungkan kedua negara itu. Malaysia mengklaim bahwa proyek tiu akan merusak pantai-pantai Malaysia dan mempersulit pelayaran di selat yang sempit yang digunakan oleh para nelayan.
Masalah ini telah diajukan kepada Peradilan Internasional Tribunal yang berkenaan dengan Hukum Laut, pada bulan Oktober 2003. Persetujuan tsb secara resmi menarik kasus tsb dari peradilan. Hubungan Malaysia dan Singapura menjadi tegang sejak negara kota itu meninggalkan Federasi Malaysia pada tahun 1965, tetapi hubungan telah emmbaik sejak mantan PM Malaysia Mahathir Mohamad pensiun pada tahun 2003.