Menteri Luar Negeri Filipina mengatakan negaranya berencana mendesak Birma agar membebaskan tokoh demokrasi Aung San Suu Kyi dalam memberlakukan reformasi demokratis.
Alberto Romulo mengatakan itu hari Selasa, beberapa hari mejelang menteri-menteri luar negeri anggota Asean bertemu di kota Cebu, Filipina. Para menteri diperkirakan akan membahas apakah akan mencegah Birma mendapat giliran untuk memimpin perhimpunan negara-negara Asia Tenggara itu karena perlakuan hak azasi manusia yang buruk.
Romulo menghimbau Birma melaksanakan yang disebut “peta jalan menuju demokrasi” dan mengizinkan partai Aung San Suu Kyi yang beropoposisi, Liga Nasional Demokrasi untuk mengambilbagian dalam menyusun konstitusi baru. Dia juga meminta Birma mengizinkan kunjungan utusan khusus PBB Ismael Razali.
