Tautan-tautan Akses

Kepala Federasi Atletik Iran Mundur setelah Atlet Perempuan Bertanding Tanpa Jilbab


Tampak beberapa perempuan Iran berjalan tanpa mengenakan jilbab di Teheran, Iran, pada 15 April 2023 di tengah program pengawasan yang diberlakukan untuk menegakkan aturan pemakaian jilbab. (Majid Asgaripour/West Asia News Agency via Reuters)
Tampak beberapa perempuan Iran berjalan tanpa mengenakan jilbab di Teheran, Iran, pada 15 April 2023 di tengah program pengawasan yang diberlakukan untuk menegakkan aturan pemakaian jilbab. (Majid Asgaripour/West Asia News Agency via Reuters)

Kepala Federasi Atletik Iran Hashem Siami mengundurkan diri pada Minggu (7/5) setelah munculnya laporan tentang kompetisi olahraga yang diikuti sejumlah perempuan tanpa mengenakan jilbab, yang merupakan suatu keharusan di negara tersebut. Hal itu terjadi ketika republik Islam tersebut tengah memperketat penegakan aturan soal pengenaan jilbab.

Kantor berita resmi Iran IRNA melaporkan “Hashem Siami mengundurkan diri dari jabatannya karena kontroversi yang muncul dari pertandingan lari yang diselenggarakan di Shiraz, di selatan Iran.”

Menurut beberapa foto kompetisi lari yang digelar pada Jumat (5/5) lalu yang diterbitkan oleh media Iran, sejumlah perempuan tampak mengikuti pertandingan itu tanpa mengenakan jilbab, sesuatu yang diwajibkan setelah revolusi Islam berlangsung di negara itu pada tahun 1979.

Dalam sebuah pernyataan pada Minggu, jaksa provinsi Shiraz mengatakan penyelenggara pertandingan itu telah dipanggil untuk memberikan “penjelasan.”

Siami mengatakan kepada IRNA bahwa ia tidak terlibat dalam penyelenggaraan pertandingan itu, dan para atlet yang tidak mengenakan jilbab bukan bagian dari federasi nasional.

Sebuah program baru diberlakukan oleh pihak kepolisian Iran pada April lalu, untuk mempertegas penegakan aturan mengenakan jilbab di depan umum.

Jumlah perempuan Iran yang menentang aturan itu semakin besar sejak meluasnya gelombang protes pasca kematian Mahsa Amini di tahanan polisi moral Iran pada 16 September 2022, sehari setelah perempuan Kurdi-Iran berusia 22 tahun itu ditangkap karena tidak mengenakan jilbab secara benar.

Media lokal Iran melaporkan pihak berwenang di Teheran pekan lalu melancarkan penyelidikan terhadap sedikitnya empat aktris yang muncul di depan umum tanpa jilbab.

Pertengahan April 2023 lalu, lebih dari 150 perusahaan komersial nasional ditutup setelah karyawan mereka diduga melanggar aturan berpakaian.

Dua bulan kemudian, polisi di Shiraz menangkap beberapa remaja perempuan yang melepas jilbab mereka dalam kompetisi skateboarding. Panitia pelaksana acara itu juga ditangkap. [em/rs]

Forum

XS
SM
MD
LG