Tautan-tautan Akses

HRW: Konflik Ukraina Termasuk di antara Berbagai Pelanggaran HAM Global Tahun Lalu


Para petugas forensik membawa kantong-kantong mayat di lokasi kuburan massal yang ditemukan di sebuah hutan pinggiran kota Izyum, Ukraina timur, 18 September 2022 (foto: dok).
Para petugas forensik membawa kantong-kantong mayat di lokasi kuburan massal yang ditemukan di sebuah hutan pinggiran kota Izyum, Ukraina timur, 18 September 2022 (foto: dok).

Serangkaian krisis hak asasi manusia di seluruh dunia terjadi tahun lalu dari Ukraina, China, hingga Afghanistan, kata Badan Pengawas HAM dalam laporan tahunan terbarunya yang dirilis hari Kamis (12/1). Namun, para penulis laporan itu juga mengatakan bahwa para pendukung baru HAM telah muncul.

Human Rights Watch atau Badan Pengawas HAM mengatakan, setelah invasi Rusia ke Ukraina, komunitas dunia pantas mendapat pujian karena menyampaikan apa yang disebut "persenjataan lengkap" dari sistem hak asasi manusia - termasuk penyelidikan oleh Mahkamah Kejahatan Internasional (ICC).

Penjabat Direktur Eksekutif Human Rights Watch,Tirana Hassan mengatakan, “Kami melihat tanggapan langsung dari komunitas internasional untuk menggerakkan dukungan utama terhadap HAM, termasuk membangun mekanisme keadilan internasional, mengumpulkan bukti kejahatan perang.”

Di kota-kota seperti Bucha dan Izium, ada bukti luas bahwa tentara Rusia menyiksa, memperkosa, dan membunuh warga sipil. Dewan HAM PBB mendokumentasikan beberapa ratus pembunuhan warga sipil.

Komisaris Tinggi HAM PBB, Volker Turk mengatakan, “Dalam beberapa kasus, tentara Rusia membunuh warga sipil di tempat penahanan sementara. Lainnya dieksekusi di tempat setelah pemeriksaan keamanan, seperti di rumah, pekarangan, dan pintu rumah mereka."

Laporan tahunan Badan Pengawas HAM itu juga menyoroti pelanggaran di China, termasuk penahanan massal, penyiksaan dan kerja paksa terhadap satu juta Muslim di wilayah Xinjiang. Beijing membantah tuduhan itu. Laporan itu mengatakan, peningkatan pengawasan Dewan HAM PBB terhadap tindakan Beijing sangat menggembirakan.

Di Iran, protes yang dipicu oleh kematian Mahsa Amini setelah ditahan oleh polisi moral, berkembang menjadi demonstrasi nasional anti-pemerintah. Organisasi Pengawas HAM itu meambahkan, pembunuhan terhadap sedikitnya empat pengunjuk rasa, telah memicu tanggapan dunia yang lebih besar.

Kembali Tirana Hassan mengatakan, “Kita perlu bergerak mendukung solidaritas internasional untuk pengunjuk rasa dan harus memastikan, pemerintah di seluruh dunia meminta pertanggungjawaban para pejabat Iran.”

Human Rights Watch: Konflik Ukraina Termasuk di antara Pelanggaran HAM Global
mohon tunggu

No media source currently available

0:00 0:02:43 0:00

Laporan itu mengutip meningkatnya pelanggaran HAM di Myanmar. Penulis laporan itu mengatakan, rezim di Myanmar melancarkan serangan terhadap masyarakat di seluruh negeri yang menentang kudeta militer.

Di Ethiopia, Human Rights Watch mengatakan proses perdamaian yang dipimpin Uni Afrika baru-baru ini menuai gencatan senjata yang rapuh. [ps/lt]

Forum

XS
SM
MD
LG