Tautan-tautan Akses

AS Sepakat Siapkan Perangkat Pertahanan Udara Taiwan Senilai $95 Juta


Seorang pembawa bendera Angkatan Udara Taiwan melewati salah satu jet tempur F-16V yang baru di pangkalan Angkatan Udara di Chiayi di Taiwan, 18 November 2021. (Foto: AP)
Seorang pembawa bendera Angkatan Udara Taiwan melewati salah satu jet tempur F-16V yang baru di pangkalan Angkatan Udara di Chiayi di Taiwan, 18 November 2021. (Foto: AP)

Pentagon, Selasa (5/4), mengatakan Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) telah menyetujui potensi penjualan peralatan, pelatihan, dan barang-barang militer lainnya ke Taiwan untuk mendukung Sistem Pertahanan Udara Patriot dalam kesepakatan senilai hingga $95 juta.

Taiwan yang diklaim sebagai wilayah China telah mengeluhkan peningkatan tekanan militer yang dilakukan Beijing untuk mencoba dan memaksa pulau yang diperintah secara demokratis itu untuk menerima kedaulatannya.

Paket yang disepakati AS itu akan mencakup pelatihan, perencanaan, penerjunan, penyebaran, operasi, pemeliharaan dan pemeliharaan Sistem Pertahanan Udara Patriot dan peralatan terkait, kata Pentagon, dalam sebuah pemberitahuan kepada Kongres.

"Penjualan yang diusulkan ini melayani kepentingan nasional, ekonomi, dan keamanan AS dengan mendukung upaya berkelanjutan penerima untuk memodernisasi angkatan bersenjatanya dan untuk mempertahankan kemampuan pertahanan yang kredibel," katanya.

“Penjualan yang diusulkan akan membantu mempertahankan kepadatan rudal penerima dan memastikan kesiapan untuk operasi udara. Penerima akan menggunakan kemampuan ini sebagai pencegah ancaman regional dan untuk memperkuat pertahanan dalam negeri.”

AS terikat oleh hukum untuk memberi Taiwan sarana untuk membela diri, meskipun tidak ada hubungan diplomatik formal. Di sisi lain, penjualan senjata serupa selalu membuat Beijing gusar.

Kantor Kepresidenan Taiwan mencatat ini adalah penjualan senjata ketiga yang diumumkan sejak Presiden Joe Biden menjabat, dan menunjukkan sifat "kokohnya" hubungan mereka.

"Taiwan akan terus menunjukkan tekadnya untuk membela diri, dan terus memperdalam kemitraan kerja sama dengan Amerika Serikat dan negara-negara lain yang berpikiran sama," kata juru bicara Xavier Chang dalam sebuah pernyataan.

Meskipun disetujui Departemen Luar Negeri, pemberitahuan tersebut tidak menunjukkan bahwa sebuah kontrak telah ditandatangani atau bahwa negosiasi telah selesai.

Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan pihaknya memperkirakan kesepakatan itu akan "efektif berlaku" dalam bulan ini.

AS adalah pemasok senjata internasional utama Taiwan. [ah/rs]

XS
SM
MD
LG