Tautan-tautan Akses

Bolivia Tunda Pemilu yang dapat Tingkatkan Lonjakan Virus Corona


Para tenaga medis mengangkat pria yang terjatuh di luar Rumah Sakit Umum ke kursi roda untuk dibawa ke ruang gawat darurat bagi pasien Covid-19 di La Paz, Bolivia, 23 Juli 2020. (Foto: AP)
Para tenaga medis mengangkat pria yang terjatuh di luar Rumah Sakit Umum ke kursi roda untuk dibawa ke ruang gawat darurat bagi pasien Covid-19 di La Paz, Bolivia, 23 Juli 2020. (Foto: AP)

Otoritas Pemilu Bolivia mengumumkan, Kamis (23/7), negara itu akan menunda pemilihan umum hingga 18 Oktober mendatang karena wabah virus corona yang tidak menunjukkan tanda penurunan.

"Kita tidak dapat laksanakan pemilu tanpa tindakan pencegahan yang memadai, tidak juga dapat digunakan pandemi yang sangat serius ini, rasa sakit dan berkabung sebagai alasan untuk membatalkan atau menunda pemilihan tanpa adanya batas waktu," kata Salvador Romero Ballivián, Presiden Mahkamah Pemilihan Umum (TSE).

Semakin banyak pihak menyerukan penundaan pemilu, karena pandemi Covid-19 yang diperkirakan.

Bolivia, Rabu (22/7), mengkonfirmasi 64.135 infeksi baru virus corona, naik 1.778 kasus dalam 24 jam, dengan total 2.328 kematian.

Presiden sementara Jeanine Anez bersama hampir sepertiga anggota kabinetnya dinyatakan positif Covid-19, sementara sistem layanan kesehatan dan penguburan yang meninggal mengalami lonjakan besar.

TSE mencatat penetapan tanggal pemilu tersebut "menimbulkan kontroversi pahit yang memecah-belah negara" Amerika Selatan itu.

Penundaan pemilihan itu merupakan yang kedua kalinya, yang semula dijadwalkan pada Mei 2020. [mg/pp]

XS
SM
MD
LG