Tautan-tautan Akses

Jepang, IOC Berselisih Soal Siapa yang Membayar Biaya Penundaan Olimpiade Tokyo


Kantor berita Jepang Kyodo melaporkan penundaan Olimpiade 2020 diperkirakan akan menambah biaya hampir 3 miliar dolar lagi. (Foto: ilustrasi)
Kantor berita Jepang Kyodo melaporkan penundaan Olimpiade 2020 diperkirakan akan menambah biaya hampir 3 miliar dolar lagi. (Foto: ilustrasi)

Satu hal yang membuat berang penyelenggara pesta olahraga Olimpiade Jepang mengenai siapa yang akan membayar biaya ekstra telah dikeluarkan dari situs Komite Olimpiade Internasional (IOC) di Internet.

Situs tersebut memuat kolom tanya-jawab mengenai Olimpiade, yang telah diundur menjadi tahun depan karena pandemi virus corona. Dalam menjawab pertanyaan, IOC menyatakan PM Shinzo Abe telah setuju bahwa “Jepang akan terus menutup biaya yang harus dikeluarkan berdasarkan ketentuan dalam perjanjian yang ada untuk Olimpiade 2020, dan IOC akan terus bertanggung jawab pada bagian biaya yang harus dikeluarkannya.”

Juru bicara Panitia Olimpiade Tokyo Masa Takaya mengatakan kepada wartawan melalui telekonferensi, Selasa (21/4) bahwa tidak “pantas nama perdana menteri dikutip seperti ini.”

Yoshide Suga, kepala sekretaris kabinet Jepang, juga menolak sikap IOC, dengan mengatakan Abe tidak setuju apabila pemerintah yang membayar biaya tambahan akibat penangguhan itu. Sejak itu, IOC mengeluarkan komentar mengenai Abe dari situsnya.

Kantor berita Jepang Kyodo melaporkan penundaan Olimpiade 2020 diperkirakan akan menambah biaya hampir 3 miliar dolar lagi.

Seorang pakar penyakit menular Jepang, Senin (20/4) mengatakan menurutnya kemungkinan besar Olimpiade Tokyo tidak akan diselenggarakan tahun depan karena ia memperkirakan masih ada ancaman virus corona yang tersisa.

Dalam wawancara melalui telekonferensi di Klab Koresponden Asing di Jepang, Profesor Kentaro Iwata dari Kobe University mengatakan, karena Olimpiade melibatkan atlet dan penonton dari berbagai penjuru dunia, risiko wabah COVID-19 muncul lagi akan tinggi. [uh/ab]

XS
SM
MD
LG