Tautan-tautan Akses

Saudi Berjuang untuk Keluar dari Perang Yaman setelah 5 Tahun


Seorang tentara Saudi berjaga di depan pesawat pembawa bantuan di sebuah pangkalan udara di Marib, Yaman, 1 Februari 2018.
Seorang tentara Saudi berjaga di depan pesawat pembawa bantuan di sebuah pangkalan udara di Marib, Yaman, 1 Februari 2018.

Lima tahun setelah melancarkan intervensi militernya yang banyak dikecam di Yaman, Arab Saudi terjebak dalam perang yang mahal tanpa jalan keluar, sementara negara itu kini bergulat dengan berbagai krisis di dalam negeri.

Riyadh telah mengharapkan kemenangan cepat ketika memimpin intervensi multi-miliar dolar itu pada 2015 untuk menggulingkan pemberontak Houthi yang didukung Iran, di bawah kebijakan luar negeri baru yang dipimpin oleh Pangeran Mahkota Mohammad bin Salman.

Namun, dengan keterbatasan kecakapan militernya, Arab Saudi telah gagal untuk menumbangkan pemberontak dari kubu mereka di Yaman utara dan berjuang untuk memadamkan pertikaian mematikan di antara sekutu-sekutunya di Yaman selatan.

Arab Saudi pada dasarnya berjuang sendirian dalam menghadapi tantangan-tantangan itu di Yaman setelah Uni Emirat Arab – sekutu utama andalannya – mengurangi kehadiran militernya di Yaman dalam apa yang dipandang oleh sebagian orang sebagai upaya untuk membatasi kekalahannya.

Namun, tampaknya tidak ada jalan keluar yang mudah bagi Arab Saudi.

Pertempuran baru-baru ini meningkat lagi antara pemberontak Houthi dan pasukan Yaman yang didukung Riyadh di sekitar distrik Al-Jouf dan Marib yang strategis di Yaman utara. Pertempuran itu mengakhiri jeda selama berbulan-bulan. [lt/ft]

XS
SM
MD
LG