Tautan-tautan Akses

WHO: Eropa Jadi Pusat Pandemi Virus Corona, Gantikan China


Seorang penjual koran mengenakan masker di tengah kebijakan pemerintah Italia membatasi mobilitas warga untuk mengatasi wabah virus corona di Milan, Italia, 14 Maret 2020. (Foto: Reuters)
Seorang penjual koran mengenakan masker di tengah kebijakan pemerintah Italia membatasi mobilitas warga untuk mengatasi wabah virus corona di Milan, Italia, 14 Maret 2020. (Foto: Reuters)

Organisasi Kesehatan Sedunia (World Health Organization/WHO) mengatakan Eropa telah menggantikan China sebagai pusat pandemi virus corona.

Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan kepada para wartawan, Jumat (13/3), bahwa di Eropa "kini ada lebih banyak kasus dilaporkan setiap hari dibandingkan di China pada puncak epidemi."

Para pejabat di Italia, Jumat (13/3), mengatakan jumlah infeksi virus corona melonjak lebih dari 2.500 dalam 24 jam sebelumnya, sehingga jumlah orang yang terjangkiti di negara itu menjadi 17.660. Jumlah kematian akibat virus corona di Italia, yang paling terkena dampaknya di luar China, mencapai 1.266.

Spanyol dilaporkan bersiap menyatakan keadaan darurat dua minggu untuk mengendalikan penyebaran infeksi yang kata para pejabat kesehatan Sabtu (14/3) telah mencapai 5.700, naik lebih dari 1.500 dalam 24 jam.

Para pejabat Spanyol juga diperkirakan akan mengumumkan upaya kontrol tambahan, termasuk membatas pergerakan di luar rumah, kecuali untuk keadaan darurat.

Denmark dan Polandia menyusul negara-negara lain, Sabtu (14/3), untuk menutup perbatasan mereka ke sebagian besar pelancong, sementara Rusia mengatakan akan menutup perbatasan dengan Norwegia dan Polandia, Minggu (15/3).

Jumlah kasus dan kematian baru juga meningkat pada Jumat (13/3) di Jerman. [vm/ft]

XS
SM
MD
LG