Tautan-tautan Akses

Sepak Bola: Profil Lima Tim Kuat Piala Asia


Kapten timnas sepak bola Australia, Mile Jedinak, mengangkat trofi Piala Asia setelah mengalahkan Korea Selatan dalam laga final di Stadion Australia di Sydney, 31 Januari 2015.
Kapten timnas sepak bola Australia, Mile Jedinak, mengangkat trofi Piala Asia setelah mengalahkan Korea Selatan dalam laga final di Stadion Australia di Sydney, 31 Januari 2015.

Turnamen sepak bola Piala Asia akan digelar di Uni Emirat Ara pada Sabtu (5/1). Kantor berita AFP mengulas profil lima tim kuat yang akan berlaga akhir pekan ini.

- Australia -

Dikenal dengan julukan “The Socceroos”, timnas Australia memenangkan gelar juara terbesar dalam sejarah mereka pada gelaran Piala Asia terakhir pada 2015. Saat itu, mereka mengandaskan Korea Selatan dalam perpanjangan waktu dalam final yang berlangsung menegangkan di Sydney.

Timnas sepak bola Australia, "The Socceroos" berpose sebelum laga penyisihan Grup A Piala Dunia 2018 di Rusia antara Australia dan Peru di Stadion Fist, Sochi, Rusia, 26 Juni 2018.
Timnas sepak bola Australia, "The Socceroos" berpose sebelum laga penyisihan Grup A Piala Dunia 2018 di Rusia antara Australia dan Peru di Stadion Fist, Sochi, Rusia, 26 Juni 2018.

Gelar juara itu makin menunjukkan bahwa keputusan mereka beralih dari Oseania ke konfederasi Asia pada 2006 memang tepat. Sejak 2006, the Socceroos tidak pernah gagal masuk kualifikasi Piala Dunia.Tapi prestasi Australia akhir-akhir ini meredup. Setelah masuk putaran final Piala Dunia 2018 melalui babak play-off, mereka pulang dengan tangan kosong dengan hanya mencetak gol dalam tiga laga penyisihan grup.

Pelatih baru Graham Arnold harus mengisi kekosongan yang ditinggalkan oleh Tim Cahill, pencetak rekor gold an mulai membantu tim Socceroos mencetal gol-gol lagi. Tentu saja, jika Socceroos ingin mempertahanan trofi Piala Asia di tangan mereka.

- Iran -

Pesepak bola Iran, Alireza Jahanbakhsh, saat berlatih di Kazan Arena, Kazan, Rusia, 19 Juni 2018. (Foto: Reuters)
Pesepak bola Iran, Alireza Jahanbakhsh, saat berlatih di Kazan Arena, Kazan, Rusia, 19 Juni 2018. (Foto: Reuters)

Tim peringkat atas Asia itu menuai pujian dalam Piala Dunia 2018. Dalam turnamen sepak bola terakbar itu mereka mengandaskan Spanyol 1-0 dan menahan imbang Portugal pimpinan Cristiano Ronaldo dengan 1-1, sebelum akhirnya tersingkir dalam putaran penyisihan grup. Namun, mereka tentunya ingin pulang tidak hanya dengan membawa pujian dalam Piala Asia.

Kesuksesan belum lagi berpihak pada Iran sejak 1976 ketika mereka mengakhiri kesuksesan meraih gelar juara Piala Asia selama tiga kali berturut-turut. Mantan pelatih Real Madrid, Carlos Queiroz, yang juga mantan asisten Alex Fergusson di Manchester United, sudah membentuk tim tangguh yang tidak terkalahkan selama kualifikasi Piala Dunia dan kemudian melenggang masuk putaran final Piala Asia.

Terakhir, Iran terpaksa adu penalti dengan lawan beratnya, Irak, di perempat final yang diwarnai empat gol pada perpanjangan waktu dan kartu kuning kedua yang kontrovesial untuk bek Iran, Mehrdad Pooladi. Percikan seperti ini diperkirakan akan muncul lagi saat kedua tim bertemu untuk laga final penyisihan Grup D pada 16 Januari.

- Jepang -

Jepang mengincar rekor gelar kelima Piala Asia dan mereka sedang dalam formasi prima. Tim Samurai Biru itu tidak terkalahkan dalam lima laga sejak Hajime Moriyasu menggantikan posisi Akira Nishino sebagai pelatih setelah secara mengejutkan berhasil lolos ke babak gugur Piala Dunia tahun lalu.

Tim sepak bola Jepang tiba di bandara Dubai untuk mengikuti turnamen Piala AFC Asian 2019, 3 Januari 2019.
Tim sepak bola Jepang tiba di bandara Dubai untuk mengikuti turnamen Piala AFC Asian 2019, 3 Januari 2019.

Tapi, petualangan Jepang di Timur Tengah minus dua pemain yang menunjukkan energy menyerang – Shinji Kagawa dan Shinji Okazaki. Moriyasu tidak memasukkan keduanya dalam tim kali ini. Gantinya, Moriyasu memasukkan Takumi Minamino yang bermain untuk Red Bull Salzburg untuk memberikan manuver kreatif yang biasanya dilakukan Kagawa.

Shoya Nakajima dari Klub Porimonense dan Ritsu Doan yang bermain untuk Groningen akan menambah daya serang saat mereka membalas dendam kekalahan di Piala Asia 2015. Bek Southampton Maya Yoshida dan bek sayap Galatasaray, Yuto Nagatomo, membawa pengalaman bermain mereka ke dalam tim Jepang. Jepang akan menghadapi Uzbekistan, Oman, dan turkmenistan di Grup F. Menduduki peringkat 50 di dunia, setelah Iran (29) dan Australia (41), tak mencapai semifinal akan menjadi kegagalan bagi Jepang.

- Arab Saudi -

Timnas Arab Saudi sujud syukur setelah laga penyisihan Grup A Piala Dunia 2018 antara Arab Saudi dan Mesir di Volgograd Arena, Volgograd, Rusia, 25 Juni 2018.
Timnas Arab Saudi sujud syukur setelah laga penyisihan Grup A Piala Dunia 2018 antara Arab Saudi dan Mesir di Volgograd Arena, Volgograd, Rusia, 25 Juni 2018.

Pernah menjadi raksasa sepak bola Asia, Arab Saudi harus membalikkan penampilan buruk karena ingin kembali ke lingkaran juara untuk pertama kali sejak 1990an. Kemenangan pada 1984, 1988, dan 1996 menjadikan Arab Saudi tim papan atas di Timur Tengah. Tapi, meski masuk putaran final pada 2000 dan 2007, mereka belum menambah gelar juara lagi. Tidak ada yang bisa diceritakan mengenai prestasi Arab Saudi pada Piala Dunia 2018, ketika Saudi kalah 5-0 dari Rusia dan sejak itu tidak bisa bangkit.

Di Uni Emirat Arab nanti, tim asuhan Juan Antonio Pizzi, orang keempat yang menduduki kursi panas pelatih timnas Saudi sejak Piala Asia 2015, bisa sedikit santai dari laga Piala Dunia Rusia karena mereka hanya berhadapan dengan Korea Utara pada laga pertama, Selasa (8/1). Namun dalam Piala Asia terakhir, Arab Saudi juga terpuruk. Tersingkir pada babak penyisihan grup dan mereka dalam tekanan berat mengikuti Piala Asia tahun ini setelah hanya menang satu dari enam laga sejak Piala Dunia.

- Korea Selatan -

Para pendukung timnas Korea Selatan membawa poster-poster menyemangati Son Heung-min dalam laga persahabatan antara Korea Selatan vs Panama di Stadion Cheonan, Cheonan, Korea Selatan, 16 Oktober 2018.
Para pendukung timnas Korea Selatan membawa poster-poster menyemangati Son Heung-min dalam laga persahabatan antara Korea Selatan vs Panama di Stadion Cheonan, Cheonan, Korea Selatan, 16 Oktober 2018.

Diperkuat oleh pemain Tottenham Hotspur Son Heung-min, Korea Selatan memamerkan pemain Asia paling berbakat dan mereka dianggap sebagai tim favorit yang akan mengangkat trofi Piala Asia pada 1 Februari nanti. Tim berjulukan “Prajurit Taeguk” memperlihatkan kelasnya saat mengejutkan juara bertahan Jerman pada Piala Dunia tahun lalu. Mereka hampir meraih gelar juara ketiga Piala Asia pada 2015, setelah menyerah ditangan tim Australia asuhan James Troisi.

Son tidak akan memperkuat Korea Selatan pada dua laga pertama melawan Filipina dan Kyrgyztan, karena dia harus memenuhi komitmen dengan Spurs. Namun dengan bakat-bakat lainnya seperti Ki Sung-yueng dari Newcastle dan kiper Jo Hyeon-woo, pemain penting dibalik kemenangan 2-0 atas Jerman, Korea Selatan paling tidak sudah melangkahkan satu kaki di babak gugur. [ft/au]

XS
SM
MD
LG