Tautan-tautan Akses

Gedung Putih Bela Pernyataan Kemenangan Atas ISIS


ARSIP - Seorang pria melambaikan tangannya ke arah deretan kendaraan militer AS yang melintas di kota Darbasiya, Suriah, dekat perbatasan Turki, 28 April 2017 (foto: Reuters/Rodi Said)
ARSIP - Seorang pria melambaikan tangannya ke arah deretan kendaraan militer AS yang melintas di kota Darbasiya, Suriah, dekat perbatasan Turki, 28 April 2017 (foto: Reuters/Rodi Said)

Tanpa memberi alasan spesifik mengenai pemicu pernyataan kemenangan atas kelompok teror ISIS di Suriah, Gedung Putih membela pernyataan tersebut serta keputusan untuk mulai memulangkan pasukan Amerika dari negara yang dikoyak perang itu.

Pengumuman tersebut, yang tampaknya mengagetkan sebagian pejabat pertahanan, diplomatik serta anggota parlemen Amerika, pertama kali muncul dalam cuitan Presiden Donald Trump Rabu pagi.

“Kita telah mengalahkan ISIS di Suriah,” tulis Trump.

Pernyataan mendadak itu memicu sejumlah pertanyaan, memaksa para pejabat Gedung Putih dan Pentagon untuk mengklarifikasi cuitan presiden dengan pernyataan mereka sendiri.

“Kita telah mulai memulangkan tentara Amerika sementara bertransisi ke tahap berikutnya dari kampanye ini,” kata Sekretaris Pers Gedung Putih Sarah Sanders. Ia menambahkan, kekalahan ISIS bukan berarti kampanye militer oleh pasukan koalisi akan berakhir di Suriah.

Beberapa jam kemudian, juru bicara Pentagon Dana White mengeluarkan pernyataan “koalisi telah membebaskan wilayah yang dikuasai ISIS, tetapi kampanye melawan ISIS belum berakhir.”

Rabu malam, Trump menanggapi lagi dengan melansir video pernyataannya.

“Kita telah menang melawan ISIS. Kita telah mengalahkan mereka dan telah menghancurkan mereka,” sebut Presiden yang tampak berdiri di luar Gedung Putih. Karena itulah tentara Amerika mulai ditarik dari Suriah, ujar Trump.

Gedung Putih maupun Pentagon tidak ada yang bersedia menyatakan berapa lama waktu yang diperlukan untuk melakukan penarikan seluruh pasukan Amerika secara aman dari Suriah, dengan menyebut alasan keamanan operasional, dan hanya menyatakan bahwa rencana itu sedang berlangsung dan akan dilakukan secara tertib.

Reuters mengutip seorang pejabat Amerika yang menyatakan Departemen Luar Negeri telah mengevakuasi seluruh personel dari Suriah dan bahwa kerangka waktu bagi penarikan pasukan adalah 60 hingga 100 hari.

Yang lebih membingungkan terkait keputusan itu, para pejabat Gedung Putih mengakui bahwa ISIS masih bertahan di satu wilayah kantong terakhir di sekitar kota Hajin, Suriah Timurlaut, meskipun mereka menyatakan bahwa para anggota ISIS tidak melancarkan perlawanan cukup besar yang dapat menunda pernyataan kemenangan itu. [ka/uh]

XS
SM
MD
LG