Tautan-tautan Akses

Yao Ming Minta Sekolah di Tiongkok Danai Olahraga


Yao Ming saat mengumumkan ia pensiun dari olahraga profesional di Shanghai, Tiongkok pada 2011. (Foto: AP)
Yao Ming saat mengumumkan ia pensiun dari olahraga profesional di Shanghai, Tiongkok pada 2011. (Foto: AP)

Mantan bintang NBA asal Tiongkok Yao Ming meminta sekolah-sekolah di negaranya lebih memajukan olahraga, yang menurutnya stagnan.

Mantan bintang bola basket NBA Yao Ming meminta sistem sekolah di Tiongkok untuk menginvestasikan uang lebih banyak pada olahraga di level akar rumput, suatu hal yang menurutnya diperlukan untuk mencegah stagnasi di sektor tersebut.

“Pertumbuhan olahraga di sekolah di negara kita telah terhenti saat ini,” ujar raksasa mantan pemain tengah Houston Rockets pada koran China Daily.

“Kita harus memulai lagi dari awal dan bertujuan lebih dari sekedar membuat para murid fit.”

Yao sendiri telah melakukan upaya untuk mendorong program bola basket di sekolah dasar lewat yayasan miliknya “Foundation Hope.” Yayasan ini telah menjangkau sekitar 27.000 murid dari 47 sekolah di 17 kota di Tiongkok, menyediakan fasilitas olahraga dan pelatihan bola basket, tulis China Daily.

“Perkembangan olahraga di sekolah di Tiongkok tetap minim,” ujar Yao, yang pensiun dari arena profesional setelah mengalami cedera kaki yang serius selama dua musim.

“Olahraga tertinggal di belakang dan dianggap tidak sepenting ilmu-ilmu di sekolah yang lainnya,” ujar mantan atlet berusia 31 tahun yang dulu merupakan tokoh olahraga Asia terbesar selagi masih bergabung dengan NBA.

“Olahraga seharusnya memainkan peranan lebih besar di sekolah dibandingkan saat ini. Dengan mengambil bagian dalam aktivitas olahraga, anak-anak akan menjadi lebih percaya diri dan bahagia,” tambahnya.

Para murid sekolah di Tiongkok menghadapi tekanan besar untuk menghadapi ujian masuk universitas nasional, dan sebagian besar SMU di negara itu menghapus olahraga dari kurikulum untuk mempersiapkan ujian-ujian tersebut.

Yao menginginkan Tiongkok mengikuti jejak Amerika Serikat.

“Saat saya mengenang masa sekolah dasar, yang paling saya ingat adalah tempat bermain,” ujar Yao, yang mendirikan yayasannya setelah terjadi gempa di Sichuan yang mematikan pada 2008.

Ia telah membantu membangun 14 gedung sekolah di daerah yang tertimpa bencana itu, dan bersikeras bahwa bola, raket dan keranjang bola basket harus tersedia untuk para murid, di samping buku.

“Saya akan mengatur acara-acara yang sama untuk mengisi kampus saya dengan aktivitas-aktivitas olahraga,” ujar Yao. (Reuters)
XS
SM
MD
LG