Tautan-tautan Akses

Sengatan Panas Bisa Jadi Hal Biasa di Teluk Persia


Suhu panas menyengat mencapai 73 derajat Celsius di Iran pada musim panas, bisa menjadi hal biasa pada akhir abad ini (foto: ilustrasi).
Suhu panas menyengat mencapai 73 derajat Celsius di Iran pada musim panas, bisa menjadi hal biasa pada akhir abad ini (foto: ilustrasi).

Suhu tinggi yang menyebabkan indeks panas, yakni kombinasi suhu dan kelembaban, mencapai 73 derajat Celsius di Iran pada musim panas bisa menjadi hal biasa pada akhir abad ini.

Hasil penelitian baru menyebutkan suhu tinggi yang menyebabkan indeks panas, yakni kombinasi suhu dan kelembaban, mencapai 73 derajat Celsius di Iran pada musim panas yang baru lewat akan bisa menjadi hal biasa pada akhir abad ini. Bukan lagi hal yang luar biasa.

Alasannya? Perubahan iklim, ujar tim ilmuwan Massachusetts Institute of Technology dan Loyola Marymount University, dalam artikel yang terbitdalam jurnal Nature Climate Change.

Kombinasi matahari terik dan perairan dangkal “membuat daerah Teluk Persia sebuah kawasan panas, ditambah akibat perubahan iklim dan absennya ikhtiar mitigasi, akan membuat daerah itu sangat terpengaruh dari segi kelaikan hunian oleh manusia,” demikian ditulis tim peneliti itu.

Panas bisa menjadi sedemikian terik sehingga di banyak kota, suhu "bisa melampaui titik kritis bagi ketahanan hidup manusia, bahkan dalam ruang yang teduh dan berventilasi baik." Bahkan orang dewasa yang sehat bisa terpengaruh.

Batas ketahanan tubuh manusia adalah pada suhu 35 derajat Celcius disertai kelembaban tinggi. Pada batas tersebut manusia sulit bertahan hidup untuk kurun waktu lebih dari enam jam. [ka]

XS
SM
MD
LG