Tautan-tautan Akses

Karantina Petugas Medis Dianggap Rugikan Penanggulangan Ebola


Perawat Amerika yang telah terbukti negatif mengidap Ebola, Kaci Hickox (kanan) dan pacarnya Ted Wilbur bersepeda dekat rumahnya di Fort Kent, Maine (30/10). (AP/Robert F. Bukaty)
Perawat Amerika yang telah terbukti negatif mengidap Ebola, Kaci Hickox (kanan) dan pacarnya Ted Wilbur bersepeda dekat rumahnya di Fort Kent, Maine (30/10). (AP/Robert F. Bukaty)

Dokter Tanpa Batas mengatakan karantina terhadap para relawan yang pulang dari Afrika tidak berdasarkan pada ilmu pengetahuan yang terbukti.

Organisasi bantuan medis internasional Dokter Tanpa Batas mengatakan kewajiban karantina oleh pemerintah negara bagian bagi para petugas medis Amerika menciutkan semangat dalam menanggulangi wabah Ebola di Afrika Barat.

Mereka mengatakan karantina terhadap para relawan yang pulang dari Afrika tersebut tidak berdasarkan pada ilmu pengetahuan yang terbukti.

Kepada kantor berita Reuters, mereka mengatakan ada petugas medis yang enggan pulang untuk menghindari stigma karantina. Organisasi itu juga sedang mempertimbangkan untuk mempersingkat masa tugas para relawan di Afrika Barat.

Dokter Tanpa Batas mengatakan karantina petugas medis melemahkan upaya melawan Ebola, dan menyarankan pemantauan yang ketat dan berdasarkan ilmu pengetahuan.

Mereka menyatakan dukungan terhadap Kaci Hickox, relawan Amerika yang menolak dikarantina selama 21 hari di negara bagian Maine setelah pulang dari merawat penderita Ebola di Sierra Leone.

Hickox mengatakan tidak memiliki gejala, terbukti negatif mengidap Ebola, dan menganggap karantina itu melanggar hak sipilnya. Ia melawan perintah karantina dengan pergi bersepeda bersama kekasihnya hari Kamis.

Presiden Amerika Barack Obama sebelumnya mengatakan karantina semacam itu sebaiknya didasarkan pada ilmu pengetahuan, bukan rasa takut.

XS
SM
MD
LG