Tautan-tautan Akses

8 Atlet Badminton, Termasuk Ganda Puteri Indonesia, Didiskualifikasi dari Olimpiade


Wasit Torsten Berg (kaus putih) memperingatkan ganda puteri Korea Selatan (biru) dan ganda puteri Indonesia (merah) saat mereka bertanding dalam penyisihan Group C di Wembley Arena (31/7).
Wasit Torsten Berg (kaus putih) memperingatkan ganda puteri Korea Selatan (biru) dan ganda puteri Indonesia (merah) saat mereka bertanding dalam penyisihan Group C di Wembley Arena (31/7).

Wakil Presiden IOC Craig Reedie, mantan kepala federasi bulutangkis internasional, menyambut baik keputusan untuk mendiskualifikasi ke-4 tim ganda puteri tersebut.

Delapan atlet badminton dalam Olimpiade didiskualifikasi hari Rabu atas tuduhan berupaya kalah dalam pertandingan mereka agar memperoleh lawan yang lebih mudah dikalahkan dalam putaran berikutnya.

Federasi Badminton Dunia (BWF) memutuskan bahwa kedelapan atlet badminton, yang merupakan pemain ganda puteri dari Tiongkok, Korea Selatan dan Indonesia melanggar tata tertib untuk “tidak menggunakan salah satu upaya terbaik seseorang guna memenangkan pertandingan” dan “berperilaku dalam cara yang jelas-jelas merugikan pertandingan olahraga itu”.

Para fans mengejek tim-tim ganda puteri setelah menyadari perilaku tidak sportif yang disengaja itu dalam pertandingan hari Selasa (31/7) di arena Wembley, London.

"Kita harus jelas, telah terjadi masalah dan kami harus menangani masalah ini dengan serius," kata Sekjen BWF Thomas Lund. "Ada hal yang dapat kita perbaiki dan kita tinjau setelah kompetisi (olimpiade) ini."

Pemain ganda puteri Indonesia Meiliana Jauhari (kiri) dan Greysia Polii didiskualifikasi dari olimpiade akibat bermain tidak sportif saat melawan pasangan Korea Selatan hari Selasa (31/7).
Pemain ganda puteri Indonesia Meiliana Jauhari (kiri) dan Greysia Polii didiskualifikasi dari olimpiade akibat bermain tidak sportif saat melawan pasangan Korea Selatan hari Selasa (31/7).
BWF mengatakan tim dari Indonesia dan Korea Selatan mengajukan banding atas keputusan itu, namun Indonesia kemudian membatalkan pengajuan banding ini. BWF telah menolak keberatan dari tim Korea Selatan, sementara tim Tiongkok telah menerima keputusan BWF ini sebelumnya.

Sebelum keputusan itu diumumkan, Ketua kontingen Olimpiade Indonesia Erick Thohir menuduh pemain Tiongkok dengan sengaja mengalah dalam pertandingan di masa-masa lalu.

"Tiongkok telah melakukan hal ini (mengalah dalam pertandingan, red.) berkali-kali dan mereka tidak mendapatkan sanksi dari BWF," ujarnya.

Erick Thohir menambahkan, "Pada pertandingan pertama kemarin ketika Tiongkok melakukan itu (saat melawan ganda puteri Korea Selatan, red), BWF tidak melakukan apapun. Jika BWF melakukan sesuatu pada permainan pertama dan memberikan diskualifikasi, (tentu akan) memberi peringatan kepada semua pihak."

Wakil Presiden IOC Craig Reedie, yang juga mantan kepala federasi bulutangkis internasional, menyambut baik keputusan untuk mendiskualifikasi ke-4 tim ganda puteri tersebut.

"Olahraga adalah kompetitif," kata Reedie "Jika Anda kehilangan unsur kompetitif, maka semuanya menjadi omong kosong."

Sementara itu dua pedayung Inggris – Helen Glover dan Heather Stanning – meraih medali emas pertama bagi Inggris setelah memenangkan kompetisi dayung ganda putri hari Rabu. Kemenangan itu merupakan puncak prestasi Glover dan Stanning yang memecahkan rekor Olimpiade dalam pertandingan penyisihan. Australia memperoleh medali perak, disusul Selandia Baru dengan perunggu.

Pesepeda Bradley Wiggins berpeluang menjadi pemenang medali terbanyak dalam Olimpiade Inggris. Sebuah medali emas, perak atau perunggu dalam kompetisi perorangan putra akan membuat Wiggins – pemenang balap sepeda Tour de France tahun ini – memenangkan seluruhnya tujuh medali Olimpiade atau satu medali lebih banyak dari pedayung Steve Redgrave.

XS
SM
MD
LG