Tautan-tautan Akses

AS Apresiasi Peran Indonesia dalam Membantu Pengungsi Rohingya


Wakil Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony J. Blinken di @america, Jakarta, 20 Mei 2015. (Foto: VOA/Andylala)..
Wakil Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony J. Blinken di @america, Jakarta, 20 Mei 2015. (Foto: VOA/Andylala)..

Pemerintah Amerika Serikat dalam waktu dekat akan bertemu dengan Pemerintah Myanmar untuk membahas masalah pengungsi asal Rohingya.

Pemerintah Indonesia hingga kini masih terus berupaya membantu para pengungsi dari Rohingya Myanmar dan Bangladesh. Upaya kemanusiaan dari Pemerintah Indonesia ini mendapat pujian dari pemerintah Amerika Serikat.

Wakil menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Antony J. Blinken kepada wartawan di Pusat Kebudayaan Amerika @america, Jakarta, Rabu (20/5) mengatakan langkah penyelamatan terhadap para pengungsi yang terdampar di laut patut mendapat apresiasi yang luar biasa.

"Kami ingin mengapresiasi secara luar biasa, langkah yang sudah dilakukan Indonesia untuk menyelamatkan orang-orang yang ada di perahu di laut. Dan membawa mereka untuk ditampung di Indonesia. Sehingga mereka dapat selamat. Pemerintah Indonesia sudah menunjukan kemurahan hati nya dengan menolong orang-orang ini dari bahaya di laut," kata Wakil Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Antony J. Blinken.

Pemerintah Amerika Serikat tambah Antony dalam waktu dekat akan bertemu dengan Pemerintah Myanmar untuk membahas masalah pengungsi asal Rohingya. Khususnya menyangkut tanggung jawab kemanusiaan dari Pemerintah Myanmar.

"Kita akan langsung berbicara dengan pemerintah di Myanmar agar mereka bertanggung jawab penuh terhadap pengungsi asal Rohingya ini. Mereka harus memperbaiki kondisi ini. Sehingga para pengungsi ini tidak terus menderita khususnya juga untuk kasus perdagangan manusia," lanjutnya.

Antony menambahkan, Pemerintah Amerika memahami beban yang harus dihadapi dalam upayanya menampung para pengungsi ini. Untuk itu Pemerintah Amerika akan terus mengupayakan langkah-langkah strategis kedepan yang harus dilakukan diantaranya dengan melibatkan PBB dan organisasi kemanusiaan.

"Beberapa hal yang coba kita tawarkan seperti kita bekerjasama dengan IOM (organisasi imigran internasional) dan PBB. Kita juga siap bekerja sama dengan Pemerintah Indonesia untuk dapat menemukan langkah-langkah kongkrit. Karena ini merupakan beban bagi Indonesia untuk kemudian menampung orang-orang itu. Dan kita ingin mencari cara membagi beban tersebut," jelas Antony J. Blinken.

Pemerintah Amerika lanjut Antony juga mendorong negara – negara di Asia Tenggara dan sekitarnya untuk ikut membantu menyelesaikan masalah ini.

Pemerintah Indonesia hingga kini masih terus berupaya mencari solusi terhadap gelombang pengungsi asal Rohingya yang masuk ke Indonesia.

Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan Tedjo Edy Purdijatno memastikan Presiden Joko Widodo dalam waktu dekat akan mengeluarkan kebijakan terkait dengan penanganan pengungsi asal Rohingya Myanmar.

"Menteri Luar Negeri (Menlu) Indonesia bertemu dengan Menlu asal Malaysia, Thailand dan Myanmar juga kabarnya, untuk menangani masalah ini. Mereka ini kan masuk dengan tujuan ke Indonesia, Malaysia dan Thailand. Bagaimana sikap Indonesia nanti ditentukan, tapi yang jelas yang sudah masuk kita tangani dengan baik lah. Ini nanti kan jadi bahan saran untuk Presiden. Yang sudah kadung (terlanjur) di dalam ya kita urus dengan baik," kata Menteri Tedjo Edy Purdijatno.

Gelombang pengungsi dari Rohingya Myanmar dan Bangladesh mendatangi Indonesia, Malaysia dan Thailand. Di Indonesia, pengungsi-pengungsi itu memakai perahu dan terdampar di Aceh dan Sumatera Utara dalam empat gelombang. Kementerian Luar Negeri menyebutkan ada lebih dari 1.300 orang pengungsi yang sudah masuk Indonesia.

Sebelum kedatangan pengungsi Rohingya dan Bangladesh pada Mei 2015, sudah ada 11.941 pengungsi per Maret 2015, yang saat ini sedang menunggu verifikasi dan penempatan di negara ketiga.

Dalam penanganan para pengungsi ini, pemerintah Indonesia sejauh ini sudah bekerja sama dengan badan PBB untuk urusan pengungsi (UNHCR) dan Organisasi Imigran Internasional (IOM).

Pemerintah Indonesia selama ini sudah membantu dalam bentuk penyediaan shelter, papan, pangan, dan obat-obatan.

XS
SM
MD
LG