Tautan-tautan Akses

Menlu Retno: Indonesia Telah Membantu Migran Lebih dari yang Seharusnya


Protesters gather at Brooklyn Borough Hall to protest President Donald Trump's immigration order, Feb. 2, 2017, in New York. More protests are scheduled.
Protesters gather at Brooklyn Borough Hall to protest President Donald Trump's immigration order, Feb. 2, 2017, in New York. More protests are scheduled.

Menlu Retno Marsudi mengatakan Selasa (19/5), Indonesia telah “memberi lebih banyak daripada yang seharusnya” dalam membantu migran Rohingya dan Bangladesh.

Indonesia telah “memberi lebih banyak daripada yang seharusnya” untuk membantu ratusan warga Rohingya dan migran Bangladesh yang ditelantarkan di kapal-kapal oleh para penyelundup manusia.

Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi mengemukakan hal tersebut Selasa (19/5), sehari sebelum ia dijadwalkan bertemu para sejawatnya dari negara-negara lain yang juga merasa terbebani oleh krisis kemanusiaan tersebut.

Marsudi mengatakan bahwa dalam pertemuannya dengan para pejabat Malaysia dan Thailand hari Rabu, ia akan membahas cara-cara mengatasi masalah migran dengan bantuan negara asal mereka, badan urusan pengungsi PBB dan Organisasi Migrasi Internasional PBB (IOM).

Marsudi mengatakan, migrasi semacam itu bukanlah masalah satu atau dua negara saja, melainkan masalah regional yang juga terjadi di tempat-tempat lain. Ini merupakan masalah global, kata Marsudi setelah rapat kabinet di istana presiden.

Marsudi mengatakan Indonesia telah menampung 1.346 orang Rohingya dan migran Bangladesh yang terdampar di provinsi Aceh dan Sumatra Utara pekan lalu.

Bahkan sebelum krisis, lanjut Marsudi, hampir 12 ribu migran ditampung di Indonesia sembari menunggu dimukimkan kembali. Sebagian besar adalah Muslim Rohingya yang menghindari penganiayaan di Myanmar yang mayoritas penduduknya adalah Budhis. Menurutnya, setiap tahun tidak lebih dari 500 migran tersebut yang dimukimkan kembali di negara ketiga.

XS
SM
MD
LG