Tautan-tautan Akses

Anak Muda Mesir Abaikan Politik, Cuaca untuk Berlatih 'Parkour'


Seorang pemuda Palestina berlatih parkour di pantai Mediterania di tepi Gaza. (Foto: Dok)
Seorang pemuda Palestina berlatih parkour di pantai Mediterania di tepi Gaza. (Foto: Dok)

Setiap Jumat, sekelompok pria muda bertemu di pinggiran kota Kairo untuk mendedikasikan diri pada olahraga baru yang digemari di negara itu.

Baru-baru ini pemerintah Mesir mengesahkan undang-undang yang melarang kelompok-kelompok beranggotakan lebih dari 10 orang untuk berkumpul. Namun hal itu tidak menghalangi sekelompok anak muda untuk bertemu di pinggiran kota Kairo, bukan untuk berdemonstrasi, namun untuk berlatih olahraga parkour yang menyapu negeri.

Saat itu Jumat pagi di pinggiran kota Kairo. Selusin pria muda bertemu untuk berlatih parkour, sejenis gimnastik perkotaan yang sedang populer di seluruh dunia.

Hujan atau panas, kelompok bernamakan PKE -- atau Parkour Egypt -- bertemu setiap minggu untuk berlatih gerakan. Beberapa orang yang lewat tampak terkesan, meski menurut Ahmed Nasser Saif, mereka tidak selalu dihargai.

"Orang-orang menyebut saya gila dan mereka tidak tahu apa yang kami lakukan. Saya dianggap aneh. Mengapa saya lari? Mengapa saya memanjat sejumlah gedung?" ujar Saif.

Parkour merupakan disiplin fisik gerakan yang fokus pada menundukkan tantangan. Para praktisinya bertujuan untuk dengan cepat dan efisien mengatasi tantangan di lingkungan mereka, menggunakan hanya tubuh dan apa yang ada di sekitar mereka untuk meluncurkan diri, mempertahankan momentum sebisa mungkin dengan selamat. Parkour dapat termasuk lari, mendaki, mengayun, jumpalitan, melompat, dan lain-lain tergantung situasi.

Olahraga tersebut memiliki manfaat di Mesir sekarang ini saat kejahatan sedang meningkat. Beberapa pempuda ini mengatakan mereka menggunakan parkour untuk mengejar kriminal.

Mustafa Kosha, salah satu dari pelatih, mengatakan ia menangkap seorang pencopet beberapa bulan lalu.

"Seorang pria mencopet dari seorang gadis dan ia lari. Kami mengejarnya. Karena parkour, kita dapat memilih jalan terpendek untuk lari. Ia bergerak di belakang mobil-mobil. Kami melompati mobil, dan melakukan hal-hal seperti itu. Jadi kami bisa menangkapnya dan ia ada di kantor polisi sekarang," ujar Kosha.

Parkour juga berguna dalam industri film dan televisi Mesir. Perusahaan-perusahaan seperti Mobinil dan Jeep menggunakannya untuk iklan-iklan mereka.

Seperti juga olahraga lain, Parkour membangun percaya diri, ujar Ahmed Mohammed Munir.

“Parkour memberi saya percaya diri yang besar. Saya dapat melompat, lari, bergerak," ujar Munir.

Namun, di sebuah negara dimana jalanan diketahui rentan gas air mata dan pertempuran, parkour, menurut pelatih Kosha, mendorong kesetiakawanan.

"Parkour membawa orang bersama. Saya bertemu orang-orang yang sekarang jadi sahabat saya. Kami pergi bersama, berlatih bersama. Ini gaya hidup yang berbeda. Saya cinta parkour karenanya," ujar Kosha.

Meski Mesir terus bergolak, tidak ada yang bisa menghentikan pria-pria ini untuk berlatih. Tidak politik yang memecah belah, tidak juga cuaca.
XS
SM
MD
LG