Tautan-tautan Akses

Aktivis Kecam Perlakuan Kasar Atas Ternak di Indonesia


Aktivis mengecam perlakuan kejam atas sapi-sapi di Surabaya. (Foto: Dok)
Aktivis mengecam perlakuan kejam atas sapi-sapi di Surabaya. (Foto: Dok)

Reputasi Indonesia dalam memperlakukan ternak dipertanyakan kembali dengan munculnya perlakuan kejam atas ternak di Surabaya.

Para aktivis hak-hak binatang pada Senin (7/1) mengecam perlakuan “kejam” atas ternak di Indonesia setelah munculnya foto-foto sapi yang dikerek dengan tambang terikat di kepala mereka.

Hal ini merupakan pukulan lagi bagi reputasi Indonesia dalam mengelola ternak, menyusul kritikan internasional pada 2011 ketika sebuah stasiun televisi Australia menyiarkan gambar para pekerja yang menyiksa sapi-sapi yang dikirim dengan kapal dari Australia.

Kantor berita AFP melaporkan, tiga sapi dikerek dari sebuah kapal di Surabaya dengan menggunakan tambang. Selain itu, tujuh sapi dikerek dengan cara yang sama dalam satu kelompok, dan leher mereka meregang sakit.

Kapal tersebut mengangkut ternak dari Sumbawa, namun tidak jelas apakah ternak tersebut memang dikembangbiakkan di pulau berjarak sekitar 500 kilometer ke arah timur dari Surabaya itu.

Sapi-sapi tersebut akan diangkut ke Jakarta, namun tidak diketahui nama perusahaannya.

“Sungguh gila karena praktik-praktik tersebut masih dilakukan,” ujar aktivis Benvika dari Jakarta Animal Aid Network kepada kantor berita AFP.

Ketua Asosiasi Dokter Hewan Indonesia Wiwiek Bagja mengatakan undang-undang kesejahteraan hewan yang berlaku sejak 2009 tidak efektif karena tidak menjelaskan hukuman terhadap orang-orang yang berlaku kejam terhadap binatang.

“Pendeknya, Indonesia masih jauh dari pelaksanaan dan penegakan hukum,” ujar Wiwiek.

Pada 2011, video sapi-sapi yang mati perlahan dan kesakitan, dengan mata tercungkil, ekor patah dan tenggorokan luka, mendorong pemerintah Australia menghentikan sementara ekspor ternak ke Indonesia selama sebulan. (AFP)

Recommended

XS
SM
MD
LG