Tautan-tautan Akses

Jenazah Korban Pemerkosaan di India Dikremasi


Polisi menjaga upacara kremasi korban pemerkosaan beramai-ramai di New Delhi (30/12). (AP)
Polisi menjaga upacara kremasi korban pemerkosaan beramai-ramai di New Delhi (30/12). (AP)

Jenazah perempuan muda India korban pemerkosaan beramai-ramai tiba di New Delhi pada Minggu (30/12) dan dikremasi dalam upacara tertutup.

Kremasi dilakukan pada korban pemerkosaan di India segera setelah jenazah tersebut tiba Minggu (30/12) dengan penerbangan khusus Air India dari Singapura, tempat perempuan muda tersebut meninggal Sabtu setelah dirawat di sebuah rumah sakit.

Perdana Menteri Manmohan Singh dan Sonia Gandhi, ketua partai penguasa di Kongres, menyambut jenazah tersebut di bandar udara dan bertemu dengan para anggota keluarga yang ikut dalam penerbangan dari Singapura.

Enam pria tersangka pelaku kejahatan keji tersebut telah ditangkap dan didakwa atas pembunuhan dalam serangan yang terjadi di dalam bus yang sedang berjalan di New Delhi pada 16 Desember. Juru bicara polisi Rajan Bhagat mengatakan mereka menghadapi hukuman mati jika terbukti bersalah.

Sementara itu, bentrokan terjadi di pusat kota Delhi antara polisi dan demonstran yang mengatakan pemerintah tidak banyak berbuat untuk melindungi perempuan. Namun protes yang diikuti oleh sekitar 2.000 orang itu terpusat di satu tempat, tidak seperti minggu lalu saat protes menyebar ke seluruh ibu kota.

Sebagian besar kejahatan seksual di India tidak dilaporkan, banyak pelakunya tidak dihukum, dan roda keadilan berputar pelan, menurut para aktivis sosial, yang mengatakan bahwa pemerintah selama ini tidak berbuat banyak untuk menjamin keselamatan perempuan.

New Delhi memiliki tingkat kejahatan seksual paling tinggi di kota-kota besar di India, dengan laporan pemerkosaan muncul setiap 18 jam rata-rata, menurut data polisi. Kasus pemerkosaan yang dilaporkan naik 17 persen antara 2007 dan 2011, menurut data pemerintah.

Warga menyalakan lilin tanda duka cita atas kematian korban pemerkosaan beramai-ramai di New Delhi (29/12). (AP/Saurabh Das)
Warga menyalakan lilin tanda duka cita atas kematian korban pemerkosaan beramai-ramai di New Delhi (29/12). (AP/Saurabh Das)
Di Kolkata, salah satu dari empat kota terbesar di India, polisi mengatakan bahwa seorang pria melaporkan ibunya diperkosa beramai-ramai dan dibunuh enam pria di sebuah kota kecil dekat Kolkata pada Sabtu (29/12).

Ia dibunuh saat hendak pulang ke rumah bersama suaminya, seorang pejabat senior mengatakan. Para penyerang melemparkan zat asam ke suaminya, memperkosa dan membunuh perempuan tersebut, dan membuang jenazahnya di kolam pinggir jalan.
Penyelidikan sedang berlangsung untuk pemerkosaan tersebut.

Sonia Gandhi mengatakan pada para demonstran dalam sebuah pernyataan bahwa kematian korban pemerkosaan “memperdalam keinginan kita untuk memerangi perilaku dan sudut pandang sosial yang memalukan dan begitu mengakar yang memungkinkan para pria untuk memperkosa dan melecehkan perempuan dan anak-anak tanpa dihukum.”

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Ban Ki-moon menyampaikan ucapan bela sungkawa kepada keluarga korban dan mendesak pemerintah India untuk mengambil langkah mengatasi kejahatan tersebut dan memperkuat layanan untuk para korban.

“Kekerasan terhadap perempuan tidak bisa diterima, dijadikan alasan, ditoleransi,” ujarnya Ban dalam pernyataan.

“Setiap anak perempuan dan perempuan dewasa memiliki hak untuk dihormati, dihargai dan dilindungi.” (AP/Reuters)
XS
SM
MD
LG