Tautan-tautan Akses

WFP: Sudan akan Segera Alami ‘Krisis Kelaparan Terbesar di Dunia’


FILE - Seorang perempuan pengungsi duduk di samping truk Program Pangan Dunia (WFP) saat pembagian makanan di Bentiu pada 6 Februari 2023. (Simon MAINA/AFP)
FILE - Seorang perempuan pengungsi duduk di samping truk Program Pangan Dunia (WFP) saat pembagian makanan di Bentiu pada 6 Februari 2023. (Simon MAINA/AFP)

Perang selama hampir 11 bulan antara para jenderal yang bersaing “berisiko memicu krisis kelaparan terbesar di dunia,” kata Program Pangan Dunia PBB (WFP) pada Rabu (6/3).

Perang antara panglima militer Abdel Fattah al-Burhan dan mantan wakilnya, Mohamed Hamdan Daglo, yang memimpin pasukan paramiliter Pasukan Dukungan Cepat (RSF), telah menewaskan puluhan ribu orang, menghancurkan infrastruktur dan melumpuhkan perekonomian Sudan.

Perang juga membuat lebih dari delapan juta orang mengungsi, selain dua juta orang yang terpaksa meninggalkan rumah mereka sebelum konflik, membuat kondisi di sana sebagai krisis pengungsian terbesar di dunia.

Sekarang ini, “jutaan nyawa serta perdamaian dan stabilitas di seluruh kawasan dipertaruhkan,” kata direktur eksekutif WFP Cindy McCain.

“Dua puluh tahun silam, Darfur merupakan krisis kelaparan terbesar di dunia dan dunia bersatu untuk menanggapinya,” kata McCain, mengacu pada wilayah barat Sudan yang luas.

“Tetapi sekarang ini, rakyat Sudah telah dilupakan.”

RSF sendiri berasal dari milisi Janjaweed, yang digunakan mantan diktator Omar al-Bashir dalam melawan pemberontak etnik minoritas di Darfur pada awal tahun 2000-an.

Dalam perang sekarang ini, RSF dan militer sama-sama dituduh melakukan penembakan tanpa pandang bulu terhadap daerah-daerah permukiman, menargetkan warga sipil serta menghalangi dan menyita bantuan penting.

WFP sekarang ini tidak dapat mengakses 90 persen dari mereka yang menghadapi “kelaparan tingkat darurat” dan mengatakan hanya lima persen populasi Sudan “yang dapat membeli makanan yang cukup untuk sehari.”

Di kamp-kamp transit yang penuh sesak di Sudan Selatan, tempat 600 ribu orang yang melarikan diri dari Sudan, “keluarga-keluarga tiba dalam keadaan lapar dan menghadapi lebih banyak kelaparan,” kata badan pangan PBB itu.

Satu dari lima anak-anak yang menyeberangi perbatasan dalam keadaan kurang gizi, lanjut WFP.

Di berbagai penjuru Sudan, 18 juta orang menghadapi kerawanan pangan yang akut, lima juta dalam tingkat kelaparan yang sangat parah – klasifikasi darurat tertinggi sebelum bencana kelaparan. [uh/ab]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG