Tautan-tautan Akses

Wartawan Yogyakarta Gugat Kapolda untuk Kasus Udin


Aksi Solidaritas Wartawan untuk Udin saat meluncurkan simbol perjuangan ungkap kasus terbunuhnya wartawan Fuad Muhammad Safruddin atau Udin, di kompleks DPRD Provinsi DIY. (Foto: Dok)
Aksi Solidaritas Wartawan untuk Udin saat meluncurkan simbol perjuangan ungkap kasus terbunuhnya wartawan Fuad Muhammad Safruddin atau Udin, di kompleks DPRD Provinsi DIY. (Foto: Dok)

Gugatan ini bertujuan meminta kejelasan atas kasus pembunuhan Udin dan agar kasus ini tidak menjadi kadaluarsa.

Setelah 17 tahun kasus pembunuhan terhadap wartawan Fuad Muhammad Syafrudin atau Udin tidak memiliki titik terang, dua kelompok wartawan Yogyakarta melakukan gugatan praperadilan terhadap Kepala Polisi Daerah Istimewa Yogyakarta.

Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) cabang Yogyakarta beserta Solidaritas Wartawan untuk Udin menyatakan bahwa gugatan ini bertujuan meminta pengadilan untuk memberikan dua pilihan bagi kepolisian, apakah melanjutkan atau menghentikan penyidikan kasus pembunuhan wartawan Udin.

Salah satu pengacara kelompok wartawan, Lasdin Wlas mengatakan, gugatan ini bertujuan memperjelas penanganan kasus pembunuhan Udin dan pengadilan memiliki wewenang penuh memberi perintah kepada pihak kepolisian.

"Sudah berpuluh kali Kapolda DIY diganti, tetapo tetap tidak ada tindak lanjut. Maka, agar kasus ini tidak kadaluarsa, gugatan ini bertujuan agar kasus ini diungkap kembali,” ujarnya.

Asril Sutan Marajo dari Solidaritas Wartawan untuk Udin mengatakan wartawan-wartawan di Yogyakarta selalu berkoordinasi dan membantu pihak kepolisian. Namun, kata Asril, kali ini rasa percaya terhadap polisi saat ini sudah mencapai titik paling rendah.

"Kita ini negara hukum, jadi kita lewati proses ini secara hukum. Kasus ini seharusnya diungkap lewat aturan hukum yang ada. Tetapi polisi kan tidak melakukan itu. Padahal yang punya kewenangan melakukan penyidikan tindak pidana umum, itu polisi. Selama ini sudah kita tanyakan, kita audiensi, tapi jawabannya itu-itu saja, selama 17 tahun,” ujarnya.

Wakil Ketua PWI cabang Yogyakarta, Hudono mengatakan, rekan-rekan seprofesi Udin telah memperjuangkan penyelesaian kasus sejak 1996.

"Kami tidak akan lelah untuk mendorong kepolisian mengungkap kasus ini. Kami tidak akan dibatasi oleh waktu, 17 tahun, 18 tahun, atau sampai kapanpun kita akan berjuang untuk kasus Udin,” ujarnya.

Fuad Muhammad Syafrudin, wartawan surat kabar harian Bernas, meninggal pada 16 Agustus 1996, tiga hari setelah dipukul pada bagian kepala oleh orang tak dikenal. Kepolisian pernah melakukan skenario dengan membawa pelaku palsu, tetapi kemudian dibebaskan pengadilan karena rekayasanya terbongkar.

Recommended

XS
SM
MD
LG