Tautan-tautan Akses

Vatikan Berbagi Informasi Penyelidikan Soal Uskup Pelaku Pelecehan Seksual di Australia


FILE - Uskup Christopher Saunders dari Broome mencoba memainkan digeridoo pada acara Hari Pemuda Sedunia 2008 di Sydney, Australia, 17 April 2008. (AP/Rob Griffith, File)
FILE - Uskup Christopher Saunders dari Broome mencoba memainkan digeridoo pada acara Hari Pemuda Sedunia 2008 di Sydney, Australia, 17 April 2008. (AP/Rob Griffith, File)

Vatikan telah menyampaikan temuannya kepada polisi mengenai penyelidikan internal seorang mantan uskup Australia atas tuduhan pelecehan seksual terhadap anak-anak. Institusi tertinggi Gereja Katolik itu mengatakan akan sepenuhnya bekerja sama dengan penyelidik kriminal terkait masalah itu, kata seorang uskup pada hari Jumat (22/9).

Vatikan mengumumkan penyerahan laporan investigasinya mengenai Uskup Christopher Saunders tiga hari setelah Kepolisian Australia Barat secara terbuka mengungkapkan bahwa mereka telah meminta salinannya.

“Gereja akan terus menawarkan transparansi penuh dan kerja sama dengan Kepolisian Australia Barat,” kata Uskup Michael Morrissey, yang menggantikan Saunders di Keuskupan Broome pada tahun 2021, dalam sebuah pernyataan.

“Gereja mendorong siapa pun yang mengalami pelecehan, atau mencurigai adanya pelecehan di masyarakat, untuk melapor dan melaporkannya ke polisi,” tambah Morrissey.

Saunders, kini berusia 73 tahun, membantah melakukan kesalahan dan menolak berpartisipasi dalam penyelidikan Vatikan, yang dimulai tahun lalu, kata gereja. Ia mengundurkan diri pada tahun 2021 sebagai uskup di Broome, setelah polisi mengumumkan bahwa mereka telah menghentikan penyelidikan kejahatan seks terhadap dirinya.

Vatikan minggu ini mengonfirmasi bahwa mereka telah menyelesaikan penyelidikan terhadap Saunders yang menurut mereka tidak mungkin dimulai sebelum penyelidikan polisi berakhir.

Konfirmasi tersebut menyusul laporan media pada hari Senin bahwa laporan Vatikan setebal 200 halaman menemukan bahwa Saunders kemungkinan besar melakukan pelecehan seksual terhadap empat anak pribumi dan kemungkinan mempersiapkan 67 anak dan pemuda pribumi lainnya sebagai korban berikutnya.

Gereja menolak untuk secara terbuka merinci tuduhan yang diselidiki.
Polisi telah melakukan dua penyelidikan atas tuduhan terhadap Saunders antara tahun 2018 dan 2020. Jaksa menyimpulkan tidak ada cukup bukti untuk mengajukan tuntutan.

Saat meminta laporan Vatikan, sebuah pernyataan polisi mengatakan pada hari Selasa: “Jika informasi lebih lanjut terungkap, polisi akan menyelidikinya.”
Morrissey mengatakan laporan Vatikan telah diserahkan kepada Wakil Komisaris Polisi Australia Barat Allan Adams. Morrissey tidak mengatakan kapan itu berlangsung.

Gereja dan polisi “tetap menjalin kontak yang berkelanjutan dan kolaboratif mengenai masalah ini,” kata Morrissey.

Polisi pada hari Jumat menolak berkomentar mengenai apa yang akan mereka lakukan terhadap laporan tersebut. Saunders, yang terus menyandang gelar uskup gereja, kini menjadi tokoh gereja paling senior di Australia yang diketahui dituduh melakukan pelecehan anak dalam skandal yang menyelimuti gereja di seluruh dunia.

Kardinal George Pell adalah ulama dengan peringkat tertinggi ketiga di Vatikan ketika ia divonis bersalah di pengadilan Australia pada tahun 2018 karena melakukan pelecehan seksual terhadap dua anggota paduan suara berusia 13 tahun di sebuah katedral Melbourne pada tahun 1996, ketika Pell masih menjadi uskup agung.

Pell menghabiskan 13 bulan penjara sebelum hukumannya dibatalkan di tingkat banding. Ia tetap mengaku tidak bersalah sampai kematiannya di Roma pada bulan Januari.

Saunders mulai bekerja di Broome sebagai diaken pada tahun 1975 dan menjadi uskup pada tahun 1996. [ab/uh]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG