Tautan-tautan Akses

Uskup-uskup Katolik Minta Maaf Akan Genosida di Rwanda


ARSIP - Hassan Bubacar Jallow, Penuntut Utama PBB untuk Pengadilan Kriminal Internasional untuk Rwanda (ICTR), berbicara kepada media selama konferensi pers (28/9/2006). Nairobi, Kenya. (foto: REUTERS/Antony Njuguna)
ARSIP - Hassan Bubacar Jallow, Penuntut Utama PBB untuk Pengadilan Kriminal Internasional untuk Rwanda (ICTR), berbicara kepada media selama konferensi pers (28/9/2006). Nairobi, Kenya. (foto: REUTERS/Antony Njuguna)

PIhak Gereja Katolik di Rwanda hari Minggu meminta maaf akan perannya dalam genosida tahun 1994, dan menyesali aksi mereka yang terlibat dalam pembantaian itu.

Gereja Katolik di Rwanda hari Minggu meminta maaf akan peran gereja itu dalam genosida tahun 1994, dan menyesali aksi mereka yang terlibat dalam pembantaian itu.

“Kami meminta maaf atas segala kesalahan gereja. Kami meminta maaf atas nama seluruh umat Kristiani atas segala bentuk kesalahan yang kami lakukan. Kami menyesal karena para anggota gereja melanggar sumpah setia mereka atas perintah-perintah Tuhan,” kata pernyataan Konferensi Uskup Katolik, yang dibacakan di paroki-paroki di seluruh negeri.

Pernyataan itu mengakui bahwa para anggota gereja merencanakan, membantu dan mengeksekusi genosida, dimana lebih dari 800,000 etnis Tutsi dan Hutu moderat dibunuh oleh ekstremis Hutu.

Banyak korban tewas di tangah pastor, biarawan dan biarawati, menurut penuturan saksi mata. Dan pemerintah Rwanda mengatakan banyak korban tewas di gereja-gereja dimana mereka mencari perlindungan.

Pernyataan uskup-uskup itu dianggap sebagai perkembangan positif dalam upaya rekonsiliasi di Rwanda. [vm]

XS
SM
MD
LG