Tautan-tautan Akses

Survei di Afghanistan: Pasukan Keamanan Butuh Dukungan Pasukan Asing


Lebih dari separuh warga Afghanistan beranggapan bahwa pasukan keamanan negaranya masih memerlukan dukungan pasukan asing (Foto: dok).
Lebih dari separuh warga Afghanistan beranggapan bahwa pasukan keamanan negaranya masih memerlukan dukungan pasukan asing (Foto: dok).

Survey terbaru menyatakan bahwa rakyat Afghanistan berpendapat negaranya kini bergerak ke arah yang benar, namun polisi dan militer negara itu masih perlu dukungan pasukan asing.

Lebih dari setengah warga Afghanistan yang berpartisipasi dalam sebuah survei baru mengatakan negara mereka kini bergerak ke arah yang benar, sementara sekitar dua pertiganya mengatakan, polisi dan militer negara itu tidak dapat beroperasi tanpa dukungan pasukan asing.

Asia Foundation yang berbasis di Amerika merilis laporan tahunannya Rabu (14/11) dan mengatakan, 52% rakyat Afghanistan berpendapat negara itu bergerak ke arah yang benar. Angka itu meningkat dari 46 persen tahun lalu. Namun, kelompok itu mengingatkan bahwa hasil survai mungkin kurang mencerminkan orang-orang yang berpendapat negatif, mengingat survai itu memiliki akses terbatas ke beberapa wilayah karena alasan keamanan.

Kebanyakan responden mengatakan, mereka menilai militer dan polisi jujur dan adil, namun dua tahun sebelum pasukan tempur internasional ditarik mundur, mayoritas mengatakan pasukan keamanan tidak bisa beroperasi sendiri.

Rakyat Afghanistan menyebutkan keamanan, pengangguran dan korupsi adalah masalah-masalah terbesar yang kini dihadapi negara itu.

Hari Rabu, polisi mengatakan para pemberontak Taliban menembak mati dua orang yang bekerja sebagai penerjermah bagi pasukan NATO.

Pihak berwenang mengatakan, para pemberontak meninggalkan mayat kedua penerjemah itu di sebelah mobil mereka di pinggir jalan di propinsi Logar. Kedua orang tersebut dilaporkan sedang dalam perjalanan ke tempat kerja di Kamp Shank, sebuah detasemen koalisi.

Recommended

XS
SM
MD
LG