Tautan-tautan Akses

Strategi Baru Repatriasi Jutaan Pengungsi Afghanistan


Repatriasi dini, segera dan sukarela para pengungsi ke tanah air mereka menjadi solusi bagi situasi pengungsi Afghanistan.
Repatriasi dini, segera dan sukarela para pengungsi ke tanah air mereka menjadi solusi bagi situasi pengungsi Afghanistan.

Konferensi internasional mengenai pengungsi Afghanistan menyepakati rencana pemulangan kembali secara sukarela dan reintegrasi jutaan pengungsi negara tersebut.

Strategi multi-miliar dolar untuk solusi tersebut menjabarkan langkah-langkah untuk menciptakan kondisi yang cocok bagi para pengungsi untuk pulang, yang banyak di antaranya telah tinggal di pengasingan selama lebih dari tiga dekade.

Selama 10 tahun terakhir, lebih dari 5,7 juta pengungsi Afghanistan telah kembali ke Afghanistan. Jumlah ini hampir seperempat dari penduduk Afghanistan. Selain itu hampir dua juta pengungsi masih tinggal di negara tetangga Pakistan dan satu juta lainnya di Iran, membuat ini menjadi salah satu situasi pengungsi terbesar dan terlama di dunia.

Peserta konferensi yang disponsori PBB tersebut menyadari akan biaya serta dampak sosial luar biasa yang ditanggung oleh negara-negara tuan rumah. Untuk mengadopsi rencana strategis itu, mereka menegaskan kembali pentingnya masyarakat internasional untuk berbagi beban dan untuk membantu negara tuan rumah.

Menteri Negara dan Daerah Perbatasan Pakistan, Shaukat Ullah mengatakan dia senang dengan hasil konferensi tersebut. Tapi agar strategi tersebut bekerja, menurutnya, penyelesaian akhir yang muncul saat penarikan pasukan internasional dari Afghanistan pada tahun 2014 harus mencakup masalah pengungsi Afghanistan.

"Satu-satunya solusi bagi situasi pengungsi Afghanistan adalah repatriasi dini, segera, dan sukarela para pengungsi ke tanah air mereka. Strategi repatriasi dan manajemen pemerintah Pakistan memperkirakan mereka kembali pada bulan Desember 2012. Para sahabat rakyat Afghanistan harus melipatgandakan usaha mereka dalam upaya pemulangan dini sukarela para pengungsi itu,” papar Ullah.

Menteri Pakistan tersebut mengatakan masyarakat internasional harus melangkah maju dan membagi beberapa beban ini dengan menawarkan kesempatan pemukiman kembali di negara-negara yang lebih makmur.

Duta Besar Iran untuk lembaga-lembaga PBB di Jenewa setuju dengan menteri Pakistan tersebut. Meskipun keadaan ekonomi dan sosial di negaranya bermasalah, ia mengatakan Iran telah bermurah hati memberikan pelatihan keterampilan untuk ratusan ribu pelajar Afghanistan, kesempatan kerja untuk sekitar 300.000 pengungsi Afghanistan, dan telah menghabiskan jutaan dolar dalam perawatan medis setiap tahun.

Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi, Antonio Guterres, mengatakan itu adalah sesuatu yang luar biasa bahwa ketiga negara - Afghanistan, Pakistan dan Iran - bisa bekerjasama dan menyajikan solusi bersama untuk masalah pengungsi Afghanistan.

Meskipun ia yakin perjanjian ini akan memiliki dampak positif, ia memberitahu VOA bahwa strategi tersebut tidak menggantikan solusi politik.

Peserta konferensi sepakat untuk mengakui pentingnya menyediakan mata pencaharian, pendidikan, tempat tinggal, dan tersedianya kebutuhan dasar untuk membujuk pengungsi Afghanistan pulang dan tinggal di Afghanistan.

Mereka mengatakan, jika mereka berhasil dalam hal ini, upaya-upaya ini juga akan membantu mengurangi tekanan terhadap rakyat Afghanistan untuk meninggalkan negara itu demi mencari kesempatan kerja. Konferensi ini memperkirakan biaya hampir dua miliar dolar untuk melaksanakan rencana tersebut untuk tiga tahun ke depan.

Recommended

XS
SM
MD
LG