Tautan-tautan Akses

Studi: Singa di Kenya Punya Alasan untuk Menyerang Manusia


Singa-singa di Tsavo, Kenya sering menyerang para pekerja dan memangsa mereka (foto: ilustrasi).
Singa-singa di Tsavo, Kenya sering menyerang para pekerja dan memangsa mereka (foto: ilustrasi).

Singa-singa pemakan manusia di Tsavo, Kenya, seperti yang dikisahkan dalam film The Ghost and the Darkness, agaknya punya alasan untuk menyerang manusia. Studi yang diadakan atas gigi-gigi singa itu menjelaskan apa saja yang mereka makan.

Jalan kereta api antara Kenya dan Uganda dibangun pada akhir tahun 1890-an, dan bagian penting jalan itu adalah jembatan yang dibangun melintasi sungai Tsavo.

Dua ekor singa jantan mulai menyerang para pekerja jalan kereta api itu antara bulan Maret dan Desember, ketika proyek itu baru dimulai, dan seringkali menyergap pekerja yang sedang tidur di kemah-kemah mereka pada malam hari.

Walaupun telah diusahakan berbagai cara untuk melindungi para pekerja, termasuk membunuh singa-singa itu, serangan-serangan terus terjadi, dan banyak pekerja akhirnya meninggalkan proyek itu.

Singa-singa itu tidak punya surai, kemungkinan karena iklim yang panas dan kering di kawasan Tsavo. Kepala proyek jalan kereta api itu, Kolonel John Henry Patterson akhirnya berhasil membunuh singa-singa itu. Tapi seekor singa yang terluka dilaporkan berusaha menyerang Patterson pada malam hari.

Jumlah korban yang tewas tidak diketahui. Ada yang menyebut antara 10 sampai 20 orang, tapi ada pula yang mengatakan jumlahnya mencapai 135 orang. Singa-singa yang telah dibunuh dan diawetkan itu kemudian dipamerkan di Musium Alam di kota Chicago.

Periset Larisa deSantis ingin mengetahui mengapa manusia menjadi bahan makanan penting bagi singa-singa itu.

“Saya adalah seorang pakar paleontologi yang mempelajari fosil-fosil hewan. Saya mempelajari hewan-hewan modern seperti macan tutul, singa dan hyena di kawasan tempat tinggal mereka. Kami mempelajari pola makan mereka, dan hal itu bisa kami lihat dari tingkat keausan gigi mereka,” paparnya.

Kata deSantis lagi, “Kami sedang berusaha keras untuk mengetahui apa yang mendorong singa-singa itu memakan manusia. Apakah karena mereka kehabisan hewan-hewan lain untuk dimangsa dan karenanya terpaksa menyantap manusia?”

Kata deSantis, itu adalah teori utama yang hendak mereka buktikan. Kalau itu benar, mungkin karena singa-singa itu malas mengejar hewan lain yang bisa lari cepat. Atau, mereka menganggap manusia adalah makanan cepat untuk singa. [ii]

XS
SM
MD
LG