Tautan-tautan Akses

Puluhan Ribu Pengungsi Baru di Niger Perlu Penampungan


Foto yang diambil pada 16 September 2015 ini menunjukkan seorang perempuan duduk di depan tenda di kamp pengungsi Assaga, yang didirikan oleh PBB tiga bulan lalu oleh pengungsi Nigeria yang melarikan diri dari Boko Haram dari Niger tenggara.
Foto yang diambil pada 16 September 2015 ini menunjukkan seorang perempuan duduk di depan tenda di kamp pengungsi Assaga, yang didirikan oleh PBB tiga bulan lalu oleh pengungsi Nigeria yang melarikan diri dari Boko Haram dari Niger tenggara.

UNHCR melaporkan puluhan ribu orang yang baru mengungsi di Niger, sangat membutuhkan bantuan internasional dan sekitar 100.000 orang melarikan diri dalam beberapa pekan terakhir dari serangan pemberontak Boko Haram di Nigeria.

Badan pengungsi PBB, UNHCR mengatakan, badan-badan bantuan berjuang untuk membantu pengungsi baru yang tinggal di penampungan darurat di sepanjang Niger, perbatasan Nigeria.

Dia mengatakan, mereka tersebar di sepanjang daerah yang paling sulit dan terpencil di bagian Afrika Barat. "Orang-orang tersebar di wilayah yang luas. Ini menambah kesulitan dalam menjangkau mereka. Tidak ada kamp untuk menampung mereka. Yang terjadi, seperti yang saya katakan, sebuah lingkungan pemukiman yang spontan. Keamanan tentu saja menjadi masalah dan ini yang kami bicarakan dengan pihak berwenang. Sejauh ini, penguasa militer belum mampu memberikan perlindungan di wilayah yang luas ini. itu adalah sesuatu yang harus diperhatikan," katanya.

Edwards menggambarkan situasi itu sangat serius. Dia mengatakan kekurangan tempat penampungan yang memadai, dan barang non-makanan untuk pengungsi. Dia menambahkan, juga kekurangan dana. Dia mencatat, UNHCR menerima kurang dari separuh dari 51 juta dolar yang dibutuhkan untuk melaksanakan bantuan operasi Niger ini.

"UNHCR mengerahkan sumber daya yang tersedia untuk mencoba dan memenuhi kebutuhan yang kami lihat di sana. Kami menyerukan kepada donatur untuk mengirim bantuan tambahan guna menolong penduduk yang rentan. Pejabat lokal berharap lebih banyak orang melarikan diri dari daerah perbatasan sementara musim kering tiba, biasanya pada akhir Februari dan ketika militer Nigeria kembali melanjutkan operasinya di daerah itu," kata Edwards.

Edwards mengatakan, keluarga yang baru tiba hampir tidak ada sarana sanitasi dan harus berjalan jauh untuk mengambil air. Dia mengatakan, Dokter Tanpa Tapal Batas menyediakan perawatan kesehatan dan sanitasi, tetapi juga kekurangan dana.

Dia mengatakan, banyak anak tidak dapat bersekolah. Untuk saat ini, ia mencatat, Program Pangan Dunia memiliki cukup persediaan untuk memenuhi permintaan pangan. [ps/jm]

Recommended

XS
SM
MD
LG