Tautan-tautan Akses

Pertunjukan Balet Rusia di Korsel Dibatalkan di Tengah Ketegangan Soal Ukraina


FILE - Mantan anggota Balet Bolshoi Moskow, penari Brazil David Motta (kiri), meninggalkan Rusia karena perang di Ukraina, saat latihan 'Swan Lake' di Teater Kota Rio de Janeiro di Rio de Janeiro, Brazil, 12 Mei 2022. (Mauro PIMENTEL / AFP)
FILE - Mantan anggota Balet Bolshoi Moskow, penari Brazil David Motta (kiri), meninggalkan Rusia karena perang di Ukraina, saat latihan 'Swan Lake' di Teater Kota Rio de Janeiro di Rio de Janeiro, Brazil, 12 Mei 2022. (Mauro PIMENTEL / AFP)

Pertunjukan balet di Korea Selatan yang menampilkan para penari dari Balet Bolshoi Rusia tiba-tiba dibatalkan, kata penyelenggara, mengonfirmasi kepada AFP, Selasa (16/4). Pembatalan itu terjadi di tengah meningkatnya ketegangan antara Seoul dan Moskow mengenai Ukraina dan Korea Utara.

Kedutaan Besar Rusia di Seoul menyatakan "penyesalan mendalam" atas pembatalan pertunjukan tersebut, yang dijadwalkan dibuka pada 16 April, yang terjadi setelah pertunjukan lain yang direncanakan di Seoul yang menampilkan penari balet top Rusia Svetlana Zakharova dihentikan pada bulan Maret.

Ukraina mengatakan pertunjukan itu dibatalkan setelah kampanye lobi yang gencar dilakukan oleh kedutaan setempat.

“Propaganda ‘budaya’ Rusia seharusnya tidak mendapat tempat di platform internasional,” kata Kedubes Ukraina di akun resminya di Telegram.

FILE - Teater Bolshoi di pusat kota Moskow, Rusia, 2 Oktober 2023. Rusia pada 1 Desember 2023 menunjuk maestro kontroversial Valery Gergiev, sekutu Presiden Vladimir Putin, untuk memimpin Teater Bolshoi Moskow yang terkenal di dunia. (Natalia KOLESNIKOVA / AFP)
FILE - Teater Bolshoi di pusat kota Moskow, Rusia, 2 Oktober 2023. Rusia pada 1 Desember 2023 menunjuk maestro kontroversial Valery Gergiev, sekutu Presiden Vladimir Putin, untuk memimpin Teater Bolshoi Moskow yang terkenal di dunia. (Natalia KOLESNIKOVA / AFP)

Namun penyelenggara Korea Selatan Choi Jun-seok, yang belajar di Akademi Balet Bolshoi Rusia, mengatakan kepada AFP bahwa meskipun kedutaan Kyiv telah meminta agar ia membatalkan pertunjukan tersebut, keputusan akhir dibuat oleh tempat penyelenggaraan pertunjukan tersebut, Pusat Seni Pertunjukan Sejong di Seoul.

“Kedutaan Besar Ukraina memang meminta untuk bertemu dengan saya dan meminta saya untuk membatalkan pertunjukan tersebut, karena Rusia memulai perang dan Ukraina sedang menderita,” katanya, seraya menambahkan bahwa tujuannya adalah untuk membantu para penari balet muda Korea melihat pertunjukan kelas dunia.

Pertunjukan tersebut telah mengalami beberapa perubahan menjelang pembukaan, termasuk pengurangan jumlah pemain Rusia dan perubahan isinya, kata Choi.

FILE - Seorang balerina berlatih di aula balet Opera Nasional Ukraina di Kyiv, 15 Desember 2022. (Sergei SUPINSKY / AFP)
FILE - Seorang balerina berlatih di aula balet Opera Nasional Ukraina di Kyiv, 15 Desember 2022. (Sergei SUPINSKY / AFP)

Tempat tersebut juga mendapat tekanan dari para aktivis untuk membatalkannya, dan unjuk rasa digelar di luar hari Minggu. Salah satu spanduk yang mereka usung berbunyi: "Membeli tiket pertunjukan Rusia = Membeli rudal yang akan membunuh warga sipil." Spanduk lain bertuliskan: "Hati-hati! Budaya Rusia mensponsori perang!"

Hubungan antara Seoul dan Moskow berada pada titik terendah dalam beberapa tahun terakhir, ketika Rusia bulan lalu menggunakan hak vetonya di PBB untuk secara efektif mengakhiri pemantauan PBB terhadap pelanggaran serangkaian sanksi terhadap Korea Utara yang mempunyai senjata nuklir.

Kedutaan Besar Rusia di Seoul mengatakan pada hari Senin bahwa mereka “tidak bisa tidak memperhatikan bahwa Korea Selatan kini juga menunjukkan kecenderungan tertentu dalam pendekatannya terhadap kerja sama dengan Rusia di bidang kebudayaan”. “Kami tidak punya pilihan selain mempertimbangkan hal ini,” tambahnya.


Rusia pada bulan Februari mengatakan meningkatnya ketegangan di semenanjung Korea "terutama disebabkan oleh kebijakan tidak sopan" Seoul dan Washington, dan bukan karena senjata nuklir Korea Utara. Pernyataan Rusia ini mendorong Korea Selatan memanggil duta besar Rusia untuk menyampaikan protes.

Seoul mengklaim bahwa Korea Utara telah mengirim 7 ribu kontainer senjata ke Rusia untuk membantu mendukung perangnya di Ukraina, yang melanggar sanksi PBB terhadap Moskow dan Pyongyang. Ukraina juga memprotes ketika penampilan Zakharova di Seoul diumumkan, kata media lokal saat itu.

Zakharova, seorang warga Rusia kelahiran Ukraina, dikenal luas sebagai pendukung Presiden Rusia Vladimir Putin dan tempat tersebut (Pusat Seni Sejong), pada saat itu menyebut “masalah keamanan” menjadi penyebab pembatalan tersebut. [ab/ns]

Forum

XS
SM
MD
LG