Tautan-tautan Akses

Perempuan Arab Saudi Mulai Boleh Bekerja di Luar Rumah


Perempuan Arab Saudi mulai tahun ini diizinkan bekerja di toko-toko pakaian dalam perempuan.
Perempuan Arab Saudi mulai tahun ini diizinkan bekerja di toko-toko pakaian dalam perempuan.

Tahun ini toko-toko Arab Saudi, khususnya toko pakaian dalam perempuan, mulai mempekerjakan pegawai perempuan.

Sesuatu yang baru tampak di toko-toko di Arab Saudi tahun ini, yaitu pegawai toko perempuan. Sampai sekarang, mereka baru bekerja di toko-toko pakaian dalam saja. Raja Abdullah menandatangani surat keputusan untuk mengubah undang-undang, setelah terjadi protes bertahun-tahun oleh perempuan Arab, karena merasa kikuk dilayani pegawai laki-laki di toko pakaian dalam wanita.

Seorang pelanggan toko pakaian dalam perempuan mengatakan, “Keputusan itu membuat perempuan lebih merasa enak dan punya privasi. Perempuan bisa berbicara dengan lebih bebas tentang apa yang mereka perlukan kepada pegawai perempuan toko itu,. Pegawai perempuan sekaligus lebih punya rasa yang sama dengan pelanggan perempuan dibandingkan dengan pegawai laki-laki yang bisa menimbulkan perasaan malu.

Tampaknya seperti perubahan besar, tetapi sebagian besar perempuan Arab masih dilarang bekerja. Sistem wali yang ketat mensyaratkan semua perempuan harus mendapat ijin dari keluarga dekat laki-laki untuk bepergian, bekerja, bahkan kalau akan dioperasi.

Profesor Madawi al-Rasheed dari Kings College di London mengatakan bahwa kedudukan perempuan dalam masyarakat Arab Saudi berakar pada ketentuan agama negara itu. Norma-norma adat itu kini tampak mulai bergeser. Bulan-bulan terakhir ini, sejumlah perempuan di kota-kota seperti Riyadh menentang tradisi larangan mengemudi. Sejauh ini, pihak berwenang bertindak secara hati-hati. Biasanya, polisi pura-pura tidak peduli, asalkan peristiwa itu tidak diambil gambarnya. Jadi, apakah ini merupakan permulaan revolusi hak-hak perempuan?

Profesor al-Rasheed mengatakan, “Tidak sama sekali. Apa yang kita lihat adalah protes-protes kecil yang ditanggapi oleh pemerintah seperti dalam hal toko pakaian dalam perempuan atau dalam hal mengemudi. Peristiwa-peristiwa itu dimanfaatkan agar dapat menunjukkan bagaimana pemerintah telah bersikap reformis dalam suatu masyarakat yang konservatif. Sayangnya, kemenangan-kemenangan kecil ini telah dimanfaatkan untuk maksud-maksud lain oleh pemerintah.”

Bulan September tahun lalu, Raja Abdullah menandatangani surat keputusan yang membolehkan perempuan memberikan suara dalam pemilu tingkat kotapraja.

Walaupun sebagian dari perjuangan itu dimenangkan oleh perempuan, para pengamat mengatakan bahwa karena kurangnya masyarakat madani di Arab Saudi, kemenangan ini bukanlah permulaan suatu revolusi.

XS
SM
MD
LG