Data awal tersebut penting karena toko-toko ritel mengandalkan penjualan yang kuat pada bulan November dan Desember yang biasanya merupakan sebagian besar keuntungan penjualan mereka.
Pembeli AS biasa menyerbu toko-toko pada hari 'Jumat Hitam' (Black Friday) setelah hari raya Thanksgiving, yang selalu jatuh pada hari Kamis minggu ke-4 pada bulan November.
Kebanyakan orang mengumpulkan pakaian, perangkat elektronik, atau mainan untuk hadiah terkait hari Natal pada tanggal 25 Desember.
Dalam periode empat hari yang dimulai Kamis lalu, jumlah pembeli naik sekitar dua juta dari tahun lalu menjadi total 141 juta. Tapi mereka menghabiskan rata-rata hampir empat persen lebih rendah dari periode yang sama tahun lalu.
Lemahnya penjualan itu terjadi meskipun semakin banyak pengecer mengubah tradisi dengan buka pada hari libur Kamis. Ini adalah penurunan penjualan pertama untuk akhir pekan Thanksgiving dalam beberapa tahun ini.
Para ekonom dan investor memantau penjualan ritel dengan cermat karena permintaan konsumen dalam negeri menggerakkan sekitar 70 persen aktivitas ekonomi AS.
Pembeli AS biasa menyerbu toko-toko pada hari 'Jumat Hitam' (Black Friday) setelah hari raya Thanksgiving, yang selalu jatuh pada hari Kamis minggu ke-4 pada bulan November.
Kebanyakan orang mengumpulkan pakaian, perangkat elektronik, atau mainan untuk hadiah terkait hari Natal pada tanggal 25 Desember.
Dalam periode empat hari yang dimulai Kamis lalu, jumlah pembeli naik sekitar dua juta dari tahun lalu menjadi total 141 juta. Tapi mereka menghabiskan rata-rata hampir empat persen lebih rendah dari periode yang sama tahun lalu.
Lemahnya penjualan itu terjadi meskipun semakin banyak pengecer mengubah tradisi dengan buka pada hari libur Kamis. Ini adalah penurunan penjualan pertama untuk akhir pekan Thanksgiving dalam beberapa tahun ini.
Para ekonom dan investor memantau penjualan ritel dengan cermat karena permintaan konsumen dalam negeri menggerakkan sekitar 70 persen aktivitas ekonomi AS.
