Penembakan terhadap Perdana Menteri Slovakia Robert Fico pada Rabu (15/5) dalam sebuah acara politik di Kota Handlova, mengguncang seluruh Eropa. Insiden tersebut hanya berselang tiga minggu sebelum pemilu parlemen Uni Eropa digelar.
Para pemimpin dari berbagai belahan dunia mengecam upaya pembunuhan terhadap pemimpin populis yang pro-Rusia itu dan menyebutnya sebagai serangan terhadap demokrasi.
Presiden Zuzana Caputova, saingan politik Fico, dalam pidato yang disiarkan televisi nasional mengatakan “apa yang terjadi merupakan sesuatu yang belum dapat kita pahami. Serangan fisik terhadap perdana menteri adalah serangan terhadap demokrasi. Kekerasan apapun tidak dapat diterima. Kita telah menyaksikan bagaimana retorika penuh kebencian dalam masyarakat berujung pada tindakan-tindakan penuh kebencian. Mari hentikan!”
Sementara presiden terpilih Slovakia, Peter Pellegrini, mengatakan “upaya pembunuhan salah seorang pejabat tertinggi berdasarkan konstitusi adalah suatu ancamam yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap demokrasi Slovakia. Jika kita menunjukkan perbedaan opini politik dengan senjata di jalan-jalan, dan bukan di TPS, kita membayakan semua yang telah kita bangun bersama selama 31 tahun kedaulatan Slovakia.”
Lewat sosial media, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyebut upaya pembunuhan itu sebagai “tindakan yang mengerikan” dan “mengutuk keras tindakan kekerasan terhadap kepala pemerintahan, mitra kami. Setiap upaya harus dilakukan untuk memastikan agar kekerasan tidak menjadi norma dalam negara, bentuk atau bidang apapun.”
Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengaku terkejut dengan insiden penenmbakan terhadap Fico. Ia mendoakan agar Fico lekas pulih.
Hal senada disampaikan Perdana Menteri Hungaria Viktor Orban, yang juga mendoakan kesembuhan Fico.
Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengatakan telah mendengar laporan tentang serangan terhadap Perdana Menteri Robert Fico.
“Saya dan Jill berdoa bagi kesembuhannya,” demikian petikan pernyataan Biden sebagaimana disampaikan juru bicara Gedung Putih Karine Jean-Pierre. Ia juga menggarisbawahi kesiapan Kedutaan Besar AS di Slovakia untuk membantu jika diperlukan.
Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen tak kalah terkejut atas kejadian tersebut.
“Tidak ada tempat bagi aksi kekerasan seperti itu dalam masyarakat kita, merongrong demokrasi dan yang paling berharga – kebaikan kita bersama.”
Perdana Menteri Serbia Milos Vucevic juga menyebut letusan senjata yang ditujukan pada Fico merupakan “serangan terhadap kebebasan dan demokrasi,” dan bahwa “tidak ada ruang bagi kekerasan dalam politik.” [em/jm]
Forum