Tautan-tautan Akses

Pemerintah Pakistan Terus Upayakan Perundingan Damai dengan Taliban


Maulana Sami ul-Haq (kanan), salah seorang juru runding Taliban dan Irfan Siddiqui, perwakilan dari emerintah Pakistan mendiskusikan pernyataan bersama sebelum menggelar konferensi pers di Islamabad, Pakistan, 6 Februari 2014 (Foto: dok).
Maulana Sami ul-Haq (kanan), salah seorang juru runding Taliban dan Irfan Siddiqui, perwakilan dari emerintah Pakistan mendiskusikan pernyataan bersama sebelum menggelar konferensi pers di Islamabad, Pakistan, 6 Februari 2014 (Foto: dok).

Meski berbagai serangan terus berlanjut, wakil-wakil pemerintah Pakistan, Rabu (5/3) bertemu dengan wakil-wakil Taliban guna memulai kembali perundingan perdamaian yang mandeg, untuk mengakhiri pemberontakan di negara itu .

Beberapa jam setelah serangan bom pinggir jalan terhadap sebuah konvoi militer menewaskan enam tentara, wakil-wakil pemerintah Pakistan dan perwakilan Taliban mengatakan perundingan perdamaian yang taruhannya tinggi antara kedua pihak itu telah memasuki tahap yang menentukan.

Wakil pemerintah Irfan Siddiqui mengatakan sudah tiba saatnya bagi juru runding di kedua belah pihak mengambil keputusan penting bagaimana memajukan proses perdamaian. Tahap berikutnya dalam perundingan itu, menurut Siddiqui adalah untuk menentukan juru runding yang akan mengambil keputusan itu.

Tahap pertama adalah menetapkan kontak dan berkoordinasi, dan kini perundingan memasuki sebuah tahap menentukan. Ia mengatakan apakah Maulana Sami-ul Haq bisa mengambil berbagai keputusan utama atau apakah para juru runding pemerintah berhak melakukan hal itu akan dibahas dalam tahap berikutnya.

Maulana Sami-ul Haq, yang ditunjuk Taliban sebagai wakil dalam perundingan itu, mengatakan kelompok militan tersebut ingin tim negosiasi pemerintah Taliban juga. Ia mengatakan siapapun yang mengambil keputusan harus memiliki wewenang – seperti perdana menteri, militer, badan intelijen, kementrian dalam negeri – karena merekalah yang berkuasa untuk memutuskan sesuatu.

Tetapi analis politik Hassan Askari Rizvi mengatakan tidak mungkin pemimpin senior politik ataupun militer akan duduk bersama militan itu.

“Taliban mengajukan berbagai proposal itu, pertama, untuk menunjukkan kekuatan mereka dan, kedua, memastikan tidak ada aksi militer terhadap mereka dalam tiga atau empat bulan mendatang. Tetapi saya berpendapat militer Pakistan tidak akan berdialog langsung dengan mereka,” kata Askari Rizvi.

Berbicara diluar kediaman Sami-ul Haq di kawasan kesukuan di barat laut Pakistan, utusan pemerintah Siddiqui meminta Taliban agar mengecam berbagai serangan militan akhir-akhir ini yang telah menewaskan lebih 30 tentara.
XS
SM
MD
LG